Showing posts with label Menanam. Show all posts
Showing posts with label Menanam. Show all posts

Cara Menanam Kubis atau Kol

Kol atau kubis merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae berupa tumbuhan berbatang lunak yang dikenal sejak jaman purbakala (2500-2000 SM) dan merupakan tanaman yang dipuja dan dimuliakan masyarakat Yunani Kuno.

Mulanya kol merupakan tanaman pengganggu (gulma) yang tumbuh liar disepanjang pantai laut Tengah, di karang-karang pantai Inggris, Denmark dan pantai Barat Prancis sebelah Utara. Kol mulai ditanam di kebun-kebun Eropa kira-kira abad ke 9 dan dibawa ke Amerika oleh emigran Eropa serta ke Indonesia abad ke 16 atau 17. Pada awalnya kol ditanam untuk diambil bijinya.

Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop, kop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. oleracea var. sylvestris.

Nama "kubis" diambil dari bahasa Perancis, chou cabus (harafiah berarti "kubis kepala"), yang diperkenalkan oleh sebagian orang Eropa yang tinggal

Pertumbuhan

Kubis memiliki ciri khas membentuk krop. Pertumbuhan awal ditandai dengan pembentukan daun secara normal. Namun semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung ke atas hingga akhirnya tumbuh sangat rapat. Pada kondisi ini petani biasanya menutup krop dengan daun-daun di bawahnya supaya warna krop makin pucat. Apabila ukuran krop telah mencukupi maka siap kubis siap dipanen. Dalam budidaya, kubis adalah komoditi semusim. Secara biologi, tumbuhan ini adalah dwimusim (biennial) dan memerlukan vernalisasi untuk pembungaan. Apabila tidak mendapat suhu dingin, tumbuhan ini akan terus tumbuh tanpa berbunga. Setelah berbunga, tumbuhan mati.



Macam-macam kubis

Warna sayuran ini yang umum adalah hijau sangat pucat sehingga disebut forma alba ("putih"). Namun demikian terdapat pula kubis dengan warna hijau (forma viridis) dan ungu kemerahan (forma rubra). Dari bentuk kropnya dikenal ada dua macam kubis: kol bulat dan kol gepeng (bulat agak pipih). Perdagangan komoditi kubis di Indonesia membedakan dua bentuk ini.

Terdapat jenis agak khas dari kubis, yang dikenal sebagai Kelompok Sabauda, yang dalam perdagangan dikenal sebagai kubis Savoy. Kelompok ini juga dapat dimasukkan dalam Capitata.

Kandungan gizi dan manfaat

Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut). vitamin A 200 IU, B 20 IU dan C 120 IU mgr. Vitamin-vitamin ini sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

Antigizi
Sebagaimana suku kubis-kubisan lain, kubis mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat goiterogen). Daun kubis juga mengandung kelompok glukosinolat yang menyebabkan rasa agak pahit.

Sentra Penanaman Di Indonesia
Kol banyak ditanam di dataran tinggi dengan sentra terdapat di Dieng, Wonosobo, Tawangmangu, Kopeng, Salatiga, Bobot Sari, Purbalingga, Malang, Brastagi, Argalingga, Tosari, Cipanas, Lembang, Garut, Pengalengan dan beberapa daerah lain di Bali, Timor Timur, Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya, tetapi beberapa varietas dapat ditanam di dataran rendah.

Berdasarkan klasifikasinya, kol/kubis termasuk dalam:a) Divisi : Spermatophyta
b) Sub Divisi : Angiospermae
c) Klas : Dicotyledonae
d) Famili : Cruciferae
e) Genus : Brassica
f) Spesies : Brassica oleracea




JENIS TANAMAN KUBIS

JENIS-JENIS KUBIS

1. Kubis Krop (Brassica oleracea L. var. cagitata L)
Daunnya membentuk krop (telur) dan berwarna putih sehingga sering disebut kubis telur atau kubis putih.

2. Kubis Kailan (Brassica oleracea L. Var. gennipera D.C)
Daunnya tidak membentuk krop dan berwarna hijau.

3. Kubis Tunas (Brassica oleracea L. var. gennipera D.C)
Tunas samping dapat membentuk krop, sehingga dalam satu tanaman terdapat beberapa krop kecil.

4. Kubis Bunga (Brassica oleracea L. var. bathytis L)
Jenis ini bakal bunganya mengembang, merupakan telur yang berbentuk kerucut dan berwarna putih kekuning-kuningan yang bunganya berwarna hijau.

Dari klasifikasi ini turunlah varietas-varietas tanaman kol yang dibudidayakan, berikut ini merupakan kol varietas unggul:

A. Kubis putih (B.o. var. capitata L. f.alba DC.)
1. Kubis kepala bulat: krop bulat dan kompak, ukuran daun kecil sampai sedang, mempunyai daun luar berwarna hijau muda, memiliki teras atau hati kecil dan mempunyai batang pendek. Beberapa varietas unggul kubis putih kepala bulat:
- Globe Master: umur panen 75 hari, produksi 2-2,5 kg/tanaman
- Emerald Cross Hybrid: umur panen 45 hari, produksi 1,2 kg/tanaman
- Copenhagen Market: umur panen 72 hari, produksi 1,8-2 kg/tanaman
- K-K Cros: umur panen 58 hari, produksi 1,6 kg/tanaman
- Green Cup: umur panen 73 hari, produksi 1,5 kg/tanaman
- Ecarliana: umur panen 60 hari, produksi 1 kg/tanaman

2. Kubis kepala bulat runcing: Krop kubis berbentuk bulat dengan ujung bagian atas meruncing sehingga nampak berbentuk elips. Contoh varietas komersial:
- Early Jersey Wakefield: umur panen 63 hari, produksi 1 kg/tanaman
- Green point: umur panen 50 hari, produksi 1 kg/tanaman

3. Kubis kepala bulat datar: Krop kubis berbentuk bulat, bagian atasnya mendatar dan nampak gepeng (baca "kol gepeng", krop kurang kompak dan berongga, ukuran sedang sampai besar dan memiliki daun luar yang melengkung ke arah dalam menutupi kepala. Beberapa jenis komersial adalah:
- Premium Flat Dutch: umur panen 100 hari, produksi 4,5 kg/tanaman.
- Early Flat Dutch: umur panen 83 hari, produksi 2,4-2,7 kg/tanaman.
- O-S Cross: umur panen 80 hari, produksi 2 kg/tanaman.
- Surehead: umur panen 93 hari, produksi 3-4,5 kg/tanaman.
- Kubis 632 Spring Light: umur panen 65 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
- Kubis 633 Summer Autumn: umur panen 60 hari, produksi 2 kg/tanaman.
- Kubis 634 Good Season: umur panen 45 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
- Kubis 635 Summer Summit: umur panen 50 hari, produksi 2 kg/tanaman.
- Kubis 636 Tropical Delight: umur panen 50-55 hari, produksi 2 kg/tanaman.
- Kubis 637 Summit: umur panen 50 hari, produksi 1,5 kg/tanaman.

B. Kubis merah (B.o. var. capitata L. f. rubra.)
Krop berbentuk bulat kompak berwarna merah keunguan dan permukaan luar daun tertutup lapisan. Beberapa varietas yang mempunyai nilai ekonomi:
- Ruby perfection: warna krop merah cerah, umur panen 80 hari, produksi 1,6 kg/tanaman.
- Mammoth Red Rock: warna krop merah tua keunguan dan keras, umur panen 100 hari, produksi 3,4 kg/tanaman.
- Rubby ball: warna krop merah tua, umur panen 65 hari, produksi 1,5 kg/tanaman.
- Res Acre: warna krop merah tua, umur panen 76 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.

C. Kubis Savoy (B.o. var. sabauda L.)
Ciri-ciri memiliki daun keriting berbentuk babad/perut daging sapi, berwarna hijau, krop berbentuk bermacam-macam, bulat dan kerucut. Kubis ini biasa disebut kubis keriting/kubis babat. Contoh beberapa varietas komersial:
- Perfection Drumhead: umur panen 90 hari, produksi 2,7-3,2 kg/tanaman.
- Vorbote: produksi 1-2 kg/tanaman.
- Savoy King Hybrid: umur panen 80 hari, produksi 1,8 kg/tanaman.
- Savoy Ace: umur panen 80 hari, produksi 1,6 kg/tanaman.
- Langedijk Early Yellow: produksi 1,5-2 kg/tanaman.
- Langedijk Storage Yellow: produksi 2-3 kg/tanaman.

Selain jenis kubis diatas masih terdapat jenis lain yang cukup komersial yaitu kubis brussel (B.o. var. gemmivera DC.).

FASE TANAM
1. Jarak tanam
Jarak tanam jarang 70 x 50 cm atau jarak tanam rapat 60 x 50 cm

2. Bibit
Bibit yang telah berumur 3 - 4 minggu memiliki 4 - 5 daun siap ditanam

3. Pemupukan
Pupuk dasar diberikan sehari sebelum tanam dengan dosis 250 kg/ha TSP, 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl.
Pupuk dasar dicampur secara merata lalu diberikan pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang, kemudian ditutup kembali dengan tanah.

4. Cara tanam
- Buat lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam
- Pilih bibit yang segar dan sehat
- Tanam bibit pada lubang tanam
- Bila bibit disemai pada bumbung daun pisang langsung ditanam bersama bumbungnya
- Bila bibit disemai pada polybag plastik, keuarkan bibit dari polibag lalu baru ditanam
- Bila disemai dalam bedengan ambil bibit beserta tanahnya sekitar 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet (sistem putaran)
- Setelah ditanam, siram bibit dengan air sampai basah
- Kubis dapat ditumpangsarikan dengan tomat dengan cara tanam : 2 baris kubis 1 baris tomat. Tomat ditanam 3 atau 4 minggu sebelum kubis

FASE PRA PEMBENTUKAN KROP (0 - 49 HARI )
- Penyiraman dilakukan tiap hari pada pagi atau sore hari
- Pemupukan susulan dilakukan pada umur 28 hari dengan dosis 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl
- Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan pada umur 2 dan 4 minggu
- Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin supaya pembentukan bunga optimal
- Hama yang menyerang pada fase ini antara lain Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.),Ulat daun kubis (Plutella xylostella L.), Ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis Zell.), Ulat krop bergaris (Hellula undalis F.)
- Lakukan pengamatan tiap minggu sekali terhadap hama-hama tersebut mulai kubis umur 13 hari. Populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
- Cara pengendalian; kumpulkan dan musnah secara mekanik, sanitasi lingkungan.
- Tanaman muda yang mati karena penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani Kuhn.) dicabut, kemudian disulam dengan tanaman baru yang sehat.



HAMA DAN PENYAKIT

Pengendalian Hama dan Penyakit

Kegiatan pengendalian hama dan penyakit merupakan faktor terpenting dalam budidaya kubis ramah lingkungan. Hal ini disebabkan tujuan kegiatan ini adalah menghemat penggunaan pestisida dengan bertumpu pada konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Adapun cara pengendalian beberapa hama dan penyakit kubis dengan konsep PHT dapat dilakukan sebagai berikut :

Untuk pengendalian hama ulat krop kubis yang disebabkan (Crocidolomia binotalis Zell) dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan (memusnahkan) telur, larva atau imago yang ditemukan. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan bila ditemukan 3 paket telur pada 10 tanaman dan 5 % tanaman terserang hama tersebut. Pengendalian kimia cara tersebut dapat menghemat/menekan penggunaan pestisida 7 – 11 kali penyemprotan. Pemilihan bahan aktif insektisida dilakukan dengan selektif dan yang efektif diantaranya Bacillus thuringiensis (Turex, Thuricide), sipermetrin (Cymbush), Klorfluazuron (Atabron), lufenuron (Match), Lamda sihalotrin (Matador), Protiofos (Tokuthion) dan lain-lain. Selain itu dapat juga digunakan pestisida nabati atau biologi dengan dosis anjuran adalah : Bacillus thurigiensis, biji sirsak atau dengan menggunakan biji nimba 30 gr/liter.

Untuk pengendalian hama ulat kubis Plutella xytostella dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kimia. Cara mekanis yaitu dengan memusnahkan dan mengumpulkan semua larva imago yang ditemukan, sedangkan cara kimiawi dilakukan dengan penggunaan pestisida selektif bila ditemukan 5 larva setiap 10 tanaman dan 5% dari jumlah tanaman telah terserang hama tersebut. Dengan melakukan pengamatan, maka akan menghemat penggunaan pestisida 7 – 11 kali penyemprotan dengan dosis 0,5 – 1cc/liter tiap penyemprotan. Hama ulat kubis ( Plutella maculipennis), dikendalikan dengan Diazinon atau Bayrusil 1 -2 cc/1 air dengan frekwensi penyemprotan 1 minggu. Sedangkan ulat kubis (Crocidolonia binotalis) dikendalikan dengan Bayrusil 13 cc/1 air.

Pengendalian penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae yang ditandai daun-daun kubis layu, bila tanaman tersebut dicabut pada akarnya akan terlihat ada pembengkakkan. Untuk mengendalikannya dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
(1) penggunaan varietas tahan P. brassicae seperti 72754, G6-voloqod shajas, Zimjaja dan Winter.,
(2) perlakuan benih dengan pestisida nabati berupa ekstrak daun/umbi bawang putih (8%) selama 2 jam,
(3) tanah untuk persemaian menggunakan tanah dari luar daerah endemis atau tanah lapisan bawah (min. 40 cm) yang dikukus atau diberi fungisida,
(4) melakukan pengapuran dengan dolomit 2 ton/hektar dilakukan 15 hari sebelum tanam, (5) tanah diinokulasi dengan Gliogladium (Bio GL) dosis 11 cc/liter atau Glio kompos 1 kg/4 meter2 sehari sebelum tanam atau Dazomet 30-40 gram/m2 (200-267 gram/ha) 2 minggu sebelum tanam,
(6) mencabut tanaman muda yang terserang dan memusnahkannya kemudian
(7) memusnahkan segera sisa panen .

Pengendalian penyakit bercak daun Altenaria dapat dilakukan dengan merendam benih dalam air panas (50oC) selama 15 menit, penggunaan jarak tanam yang agak lebar agar sirkulasi tanaman tidak terganggu, dan terakhir adalah penggunaan fungisida bila tanaman belum membentuk krop dan serangan lebih dari 10%. Dalam pengendalian hama dan penyakit kubis dengan pestisida harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
(1) melakukan penyemprotan setelah ambang kendali untuk masing-masing hama atau penyakit terlewati,
(2) pemilihan pestisida yang tepat dan efektif,
(3) tidak menggunakan oplosan dari beberapa bahan aktif pestisida yang berbeda,
(4) Melakukan penyemprotan secara bergantian agar hama dan penyakit tidak kebal,
(5) tidak mengurangi atau menambah takaran dari dosis yang dianjurkan,
(6) waktu dan frekwensi penyemprotan dilakukan secara tepat dimana waktu penyemprotan sebaiknya pagi sekali atau sore dengan frekwensi tidak dirapatkan karena dapat meninggalkan residu pada hasil panen dan hama penyakit menjadi kebal.

Pengendalian hama dan penyakit pada kubis ... untuk lebih jelasnya klik disini

FASE PEMBENTUKAN CROP ( 50 - 90 HARI )
- Penyiangan secara manual dengan tangan perlu dilakukan sampai kira-kira satu minggu sebelum panen
- Lakukan pengamatan lebih intensif terhadap hama yang merusak berat pada fase ini yaitu; Ulat Daun Kubis (P. xylostella) dan Ulat krop kubis (C. binotalis), biasanya Pebruari Maret
- Serangan hama menjelang panen tidak perlu dikendalikan (secara kimia)

PANEN DAN PASCA PANEN
Tanaman kubis dapat dipetik kropnya setelah besar, padat dan umur berkisar antara 3 - 4 bulan setelah penyebaran benih. Hasil yang didapat rata-rata untuk kubis telur 20 - 60 ton/ha dan kubis bunga 10 -15 ton/ha. Pemungutan hasil jangan sampai terlambat, karena kropnya akan pecah (retak), kadang-kadang akan menjadi busuk. Sedangkan untuk kubis bunga, jika terlambat bunganya akan pecah dan keluar tangkai bunga, hingga mutunya menjadi rendah

- Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
- Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu, krop bagian dalam sudah padat.
- Pada saat panen diikursertakan dua helai daun hijau untuk melindungi krop
- Jangan sampai terjadi memar atau luka
- Amati penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) dan Busuk Hitam (Xanthomonas camprestris)
- Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.



Peningkatan Mutu Hasil

Untuk memperoleh krop kubis yang baik, maka kubis harus dipanen tepat waktu. Kepadatan dan kekompakan digunakan sebagai penetapan saat panen. Biasanya kubis dipanen setelah umur 81-105 hari di pertanaman dan tergantung pada varietas yang ditanam. Panen yang terhambat akan menyebabkan krop pecah. Untuk penyemprotan sebaiknya tidak dilakukan lagi 2 minggu sebelum dipanen.

Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma kubis dapat dilakukan saat tanaman mulai ditumbuhi gulma. Gulma yang ada dicabut sampai akarnya. Pada tanah yang jumlah gulmanya banyak dapat dilakukan dengan pemberian herbisida sebelum tanam. Adapun herbisida yang dapat digunakan antara lain yang berbahan aktif glifosat, parakuat diklorida, oksifluorfen dan lain-lain.


sumber : http://caracara-penanaman.blogspot.com

Cara Menanam Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur
sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan dari daunnya.
Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria).
Syarat Tumbuh
Untuk pertumbuhan kencur yang optimal diperlukan lahan dengan agroklimat yang sesuai. Agroklimat yang baik untuk budidaya kencur adalah iklim tipe A, B dan C (Schmidt&Ferguson), ketinggian tempat 50-600 mdpl, temperatur rata-rata tahunan 25-30°C, jumlah bulan basah 5-9 bulan per tahun dan bulan kering 5-6 bulan, curah hujan per tahun 2.500-4.000 mm, intensitas cahaya matahari penuh (100%) atau ternaungi sampai 25-30% hingga tanaman berumur 6 bulan, drainase tanah baik, tekstur tanah lempung sampai lempung liat berpasir,
Pemilihan Bibit
Berasal dari pohon yang sudah tua, cara memperoleh bibit ada 2 cara :
a). Lansung tanam
Rimpang segar setelah dipotong-potong sepanjang 4 Cm lansung ditanam dilapangan tanpa disimpan dulu.
b). Ditunaskan dulu
Rimpang setelah dipotong-potong 4 Cm disimpsn dalam gudang 1-2 minggu (sampai tunas bermunculan), ruang tempat penyimpanan harus kering, tidak panas dan tidak terlindung. Rimpang dihamparkan (tidak bertumpuk) di atas rak kayu atau bambu. Bibit yang baik mempunyai 2-3 buah mata tunas. Keperluan bibit sekitar 1-2 ton/hektar dengan jarak tanam sekitar 20x15 Cm.
Penyiapan Lahan
Tanah dibersihkan dari rerumputan lalu dicangkul 2 (dua) kali.
Dibuat bedengan sambil diberi pupuk kandang sebanyak 10 ton/hektar.
Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan.
Jarak tanam 20x5 Cm, kecuali untuk tumpang sari 60x40 Cm.
Cara penanaman dengan meletakan bibit dicelup/dipping pada larutan anti biotik agrimyoin, sterptomyoin.
Pemeliharaan
Penyiangan pada minggu ke II-IV setelah tanam atau tergantung keadaan.
Mulching penutupan tanah bisa denngan jerami atau ampas perasan tebu.
Pemupukan pada saat tanaman sudah membentuk daun sempurna (akhir minggu ke 4) dipupuk dengan pupuk Urea 75 Kg, TSP 200 Kg dan KCl 100 Kg dan pada saat tanaman berumur 3 bulan dipupuk dengan Urea sebanyak 75 Kg.
Penggemburan tanah dilakukan disekitar rumput pada umur 3 bulan bersamaan dengan pemupukan ke II.
Hama dan Penyakit hama pada tanaman kencur tidak banyak yang penting adalah penyakit busuk umbi oleh bakteri Pseudomonas sp.
Panen 
Umur
Mulai dapat dipanen umur 6-8 bulan, dan dapat ditunda sampai musim berikutnya karena tidak akan ada efek buruk terhadap rimpang namun jika ditunda sampai musim berikutnya lagi kemungkinan rimpang akan membusuk dan kadar patinya menurun.
Panen sebaiknya dilakukan dalam waktu yang singkat.
Biasanya bila setelah cukup panen ditandai dengan daun menguning dan akhirnya gugur.
Cara Panen
Membongkar seluruh rimpang dengan cangkul, garpu atau alat lainnya.
Mematahkan atau memotong rimpang bagian pinggir, sisa yang tertinggal dibiarkan tumbuh untuk musim tanam berikutnya

CARA MENANAM KACANG TANAH

CARA MENANAM KACANG TANAH 
CARA BUDIDAYA KACANG TANAH YANG BAIK DAN BENAR

1. SEJARAH SINGKAT
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Bahasa Inggrisnya kacang tanah adalah “peanut” atau “groundnut”.
2. JENIS TANAMAN
Sistematika kacang tanah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi : Angiospermae atau berbiji tertutup
Klas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica Chod & Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip.; Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.; Arachis marganata Garden.; Arachis namby quarae Hochne.; Arachis villoticarpa Hochne.; Arachis glabrata Benth. Varietas-varietas kacang tanah unggul yang dibudidayakan para petani biasanya bertipe tegak dan berumur pendek (genjah). Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Daya hasil tinggi.
b) Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
c) Hasilnya stabil.
d) Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
e) Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.

Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu:
a) Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).
b) Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).
c) Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang “Waspada” karena memang berbeda varietas.
 3. MANFAAT TANAMAN
Di bidang industri, digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat daunnya selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus, digunakan juga sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
4. SENTRA PENANAMAN
Di tingkat Internasional mula-mula kacang tanah terpusat di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. Di Indonesia kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia.
5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. Iklim
a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b) Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 oC. Bila suhunya di bawah 10 oC menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
c) Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
d) Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

5.2. Media Tanam
a) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan subur.
b) Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a) Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b) Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c) Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d) Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e) Kadar air benih berkisar 9-12 %.

2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih kacang tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Benih dilakukan secara generatif (biji).
b) Benih sebaiknya tersimpan dalam kaleng kering dan tertutup rapat.
c) Benih yang baik tersimpan dalam keadaan kering yang konstan.
d) Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
e) Perkiraan kebutuhan benih dapat mengikuti rumus sebagai berikut:
    B = a x b x c kg
          100 x p x q
    B = bobot benih (kg)
    a = Jumlah benih/lubang;
    b = Bibit per-1000 biji (g)
    c = Lokasi yang akan ditanam (hektar)
    p = Jarak antar barisan (m)
    q = Jarak dalam barisan (m)
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan persyaratan tanaman kacang tanah.
2) Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 30–40 meter. Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 – 20 meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara 20–30 cm.
4) Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
5) Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS saat pratanam (3hari sebelum tanam).
Berikan pupuk hayati MiG-6PLUS pada permukaan lahan dengan cara di semprot/disiramkan secara merata, dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering, aplikasi MiG-6PLUS sebaiknya pada sore hari.
6) Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.
3) Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II). Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu dilakukan inokulasi rhizobium (benih dicampur dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih langsung ditanam paling lambat 6 jam.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari.
3) Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman.
4) Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang tunggal.
5) Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada usia 3 minggu dan 6 minggu setelah tanam, apabila menggunakan benih berumur menengah atau panjang (90-120hari), diperlukan tambahan pupuk MiG-6PLUS pada usia 9 minggu. Pemberian masing-masing 2 liter per hektar.
Pemberian larutan MiG-6PLUS di tanah disekitar perakaran.
6) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat menggganggu penyerbukan.
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.
8) Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, asalkan tidak memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).
7. HAMA DAN PENYAKIT


7.1. Hama
a) Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
b) Ulat berwarna
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D. c) Ulat grapyak Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
c) Ulat jengkal
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
d) Sikada
Gejala: menghisap cairan daun. Pengendalian: (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
e) Kumbang daun

Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
7.2. Penyakit
a) Penyakit layu
Pengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
b) Penyakit sapu setan
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
c) Penyakit bercak daun
Pengendalian: penyemprotan dengan bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45, atau Deconil pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.
d) Penyakit mozaik
Pengendalian: penyemprotan dengan fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejak tanaman itu baru tumbuh.
e) Penyakit gapong
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya, kemudian baru diberi DD (Dichloropane Dichloropene 40-800 liter/ha per aplikasi.
f) Penyakit Sclertium
Pengendalian: membakar tanaman yang terserang cendawan.
g) Penyakit karat
Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut dan dibakar serta semua vektor penularan harus dibasmi.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.
8.2. Cara Panen
Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemur matahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan penyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuat berbagai jenis produk makanan.
8.3. Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.
9.3. Penyimpanan
a) Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
b) Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c) Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah. Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.
10. STANDAR PRODUKSI
10.1.Ruang Lingkup
Standar produksi kacang tanam meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, pengemasan dan rekomondasi.
10.2.Diskripsi
Standar mutu kacang tanah di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-3921-1995.
10.3.Klasifikasi dan Syarat Mutu
Kacang tanah digolongkan dalam 3 jenis mutu: mutu I, mutu II dan mutu III
a) Syarat umum
1. Bebas hama penyakit.
2. Bebas bau busuk, asam, apek dan bau asing lainnya.
3. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida.
4. Memiliki suhu normal.
b) Syarat khusus mutu kacang tanah biji (wose)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=6; mutu II=7; mutu III=8.
2. Butir rusak maksimum (%): mutu I=0; mutu II=1; mutu III=2.
3. Butir belah maksimum (%): mutu I=1; mutu II=5; mutu III=10.
4. Butir warna lain maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=3.
5. Butir keriput maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=4.
6. Kotoran maksimum (%): mutu I=0; mutu II=0,5; mutu III=3.
7. Diameter : mutu I minimum 8 mm; mutu II minimum 7 mm; mutu III maksimum 6mm.
c) Syarat khusus mutu kacang tanah polong (gelondong)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=8; mutu=9; mutu=9.
2. Kotoran maksimum (%): mutu I=1; mutu II=2; mutu III=3.
3. Polong keriput maksimum (%): mutu I=2; mutu II=3; mutu III=4.
4. Polong rusak maksimum (%): mutu I=0,5; mutu II=1; mutu III=2.
5. Polong biji satu maksimum (%): mutu I=3; mutu II=4; mutu III=5.
6. Rendemen minimum (%): mutu I=65; mutu II=62,5; mutu III=60.
Untuk mendapatkan hasil kacang tanah yang sesuai dengan syarat, maka harus dilakukan beberapa pengujian, yaitu:
a) Penentuan adanya hama dan penyakit, bau dilakukan dengan cara organoleptik kecuali adanya bahan kimia dengan menggunakan indera penglihatan dan penciuman serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperoleh.
b) Penentuan adanya butir rusak, butir warna lain, kotoran dan butir belah dilakukan dengan cara manual dengan pinset. Presentase butir warna lain, butir rusak, butir belah, butir keriput, dan kotoran ditetapkan berdasarkan berat masing-masing komponen dibandingkan dengan berat 100 %.
c) Penentuan diameter dengan menggunakan alat pengukur dial caliper.
d) Penentuan kadar air biji harus ditentukan dengan alat mouture tester electronic yang telah dikalibrasi atau dengan distilasi dengan toulen (AOAC 9254). Untuk mengukur kadar air, kacang tanah polong harus dikupas dahulu kulitnya, selanjutnya biji kacang tanahnya diukur kadar airnya.
e) Penentuan suhu dengan alat termometer.
f) Penentuan kadar aflatoksin.
10.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung, dengan maksimum 30 karung dari tiap partai barang. Kemudian dari tiap-tiap karung diambil contoh maksimum 500 gram. Contoh-contoh tersebut diaduk/dicampur sehingga merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal, cara ini dilakukan beberapa kali sampai mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini disegel dan diberi label untuk dianalisa, berat contoh analisa untuk kacang wose 100 gram dan kacang tanah gelondong 200 gram. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu, dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum dan mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.
10.5.Pengemasan
Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai kuat dan bersih dan mulutnyadijahit, berat netton setiap karung maksimum 75 kg, dan tahan mengalami handing baik pada pemuatan maupun pembongkaran. Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain:
a) Produksi Indonesia.
b) Daerah asal produksi.
c) Nama dan mutu barang.
d) Nama perusahaan/pengekspor.
e) Berat bruto.
f) Berat netto.
g) Nomor karung.
h) Tujuan.

cara menanam kangkung hidroponik

Kangkung merupakan tanaman air, walau begitu kita dapat menanamnya di lahan kering seperti dihalaman rumah atau juga secara hidroponik. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. Kangkung merupakan sejenis tumbuhan dan termasuk jenis sayur-sayuran serta di tanam sebagai makanan. Kangkung dapat dengan mudah didapat dipasar-pasar. Kangkung banyak dijumpai di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang bisa dijumpai hampir diseluruh kawasan terutama di kawasan berair.

Berikut ini adalah cara menanam kangkung hidroponik, menanam kangkung dengan cara hidroponik ini dapat anda lakukan di halaman rumah anda dan juga tidak memerlukan tanah yang luas.
Bahan dan alat menanam kangkung hidroponik :
  • Bibit kangkung
  • Sekam atau pasir
  • Baskom atau pot 2 buah ( 1 pendek dan 1 tinggi )
  • Cutter untuk memotong styrofoam
  • Pinset untuk mengambil bibit kangkung
  • Air
  • Styrofoam

Cara pembibitan kangkung untuk hidroponik :
Siapkan satu buah baskom atau pot sebagai media tanam bibit. gunakan yang pendek
Media tanam yang digunakan adalah sekam, biarkan sekam dalam keadaan basah dan tidak perlu dicuci. Bila anda ingin menggunakan pasir sebagai media tanam, maka pasir tersebut mesti dicuci terlebih dahulu seperti beras.
Buatlah baris baris pada sekam, beri jarak 2 cm dengan ukuran 1 cm.
Tebarkan biji kangkung kedalam baris baris pada sekam, jangan sampai bertumpuk tumpuk. Tutup kembali biji dengan sekam hingga semua biji tertutup dan tidak terlihat.
Setelah 3 hari, jemur media tanam dibawah sinar matahari. Tanaman kangkung akan mulai terlihat dalam waktu 5 hari.

Cara menanam kangkung hidroponik :
Siapkan satu buah baskom atau pot sebagai media tanam kangkung. Gunakan yang tinggi.
Isikan baskom atau pot dengan air, jangan sempai penuh. pH air yang digunakan harus netral, gunakanlah air sumur jangan air pam.
Ambil styrofoam, potonglah sesuai ukuran baskom atau pot yang di gunakan. buatlah lubang di styrofoam masing masing dengan ukuran diameter 1 cm untuk tempat menanam kangkung.
Letakan styrofoam diatas air dalam baskom atau pot
Ambil bibit kangkung yang sudah berusia 5 hari dengan menggunakan pinset. cuci terlebih dahulu akar kangkung dalam air dengan menggoyangkan secara perlahan akar dalam air. Masukan kedalam lubang styrofoam yang telah disediakan dalam baskom.
Jangan lupa selalu periksa ketersediaan air didalam baskom atau pot dan pastikan juga terbebas dari hama tanaman.
Kangkung dapat di panen dalam waktu 25 hingga 30 hari sejak ditanam 
Anda dapat menyiapkan media tanam sesuai dengan yang anda inginkan, untuk media pembibitan cukup satu baskom atau pot saja.
Kangkung yang di hasilkan dapat anda jual sebagai usaha rumahan maupun anda sajikan pada keluarga tercinta sebagai sumber gizi.

Cara Menanam Kangkung Darat

Kangkung (Ipomoea Spp.) adalah sayuran yang sangat populer, karena selain harganya paling murah, juga memiliki cukup banyak peminat. Sayuran yang konon berasal dari India ini, bisa ditanam di hampir seluruh wilayah di Indonesia, karena kangkung memang dapat hidup dengan baik di mana saja, baik di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Kelebihan lain dari kangkung adalah cara pembudidayaannya yang relatif mudah, bersiklus panen cepat yakni 4-6 minggu sejak dari benih dan tahan terhadap hama.

Cara Menanam Euphorbia

Euphorbia
Euphorbia banyak ditanam di Indonesia. Tanaman ini termasuk tanaman yang menyukai sinar matahari secara penuh dalam kelangsungan hidupnya sebagaimana tanaman sekulen lainnya. 
budidaya, euphorbia, tanaman 

Cara Menanam Cuba (hemianthus callitrichoides)

Hemianthus callitrichoides adalah salah satu tanaman aquarium terkecil di dunia, daunnya berukuran beberapa milimeter tumbuh merambat dan bergerombol sehingga tanaman ini sangat cocok bila dijadikan tanaman bagian depan pada aquascape.

Menanam dalam  ukuran kecil dengan jarak beberapa centimeter dalam waktu 3 - 6 minggu akan menutup bagian depan seperti karpet.  Hemianthus callitrichoides (HC cuba) merupakan tanaman yang sangat menarik dan cocok untuk aquarium ukuran kecil.

Cara Menanam Cempedak


Menanam Cempedak

Cempedak adalah tanaman buah yang cukup menggiurkan untuk dibudidayakan.  Sebagian orang yang sensitive bahkan lebih tertarik membudidayakan cempedak dibandingkan durian. Selain itu, sangat sedikit orang yang serius membudidayakan cempedak ini, jadi harganya pun hampir selalu melambung

Cara Menanam Bawang Daun

Cara Budidaya Bawang Daun

Nama Latin: Allium fistulosum L.
Nama Inggris: Welsh onion
Famili : LILIACEAE

Pembibitan dengan Persemaian
  • Benih disemaikan dalam bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m.
  • Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100-150 cm di sisi Timur dan 60-80 cm di sisi Barat.
  • Benih ditaburkan di dalam larikan melintang sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 cm.
  • Tutup dengan daun pisang/karung goni basah.
  • Setelah berkecambah penutup dibuka.
  • Penyiraman setiap hari.
  • Tanaman dipupuk dengan pupuk daun sebanyak 1/3 - 1/2 dosis anjuran dengan cara semprot (umur 1 bulan).
  • Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10-15 cm siap dipindah tanamkan.

Cara Menanam Bunga Mawar

Proses penanaman dalam budidaya bunga juga merupakan hal yang penting, termasuk diantaranya bunga mawar. Dalam budidaya bunga mawar banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses penanaman. Agar bunga mawar yang kita tanam akan tumbuh dengan sehat. Berikut adalah cara penanaman bunga mawar yang baik

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Buat lubang tanam pada jarak 60-60 cm atau 70-70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.

gambar bunga mawar biru
Gambar bunga mawar campur Pembuatan Lubang Tanam

Cara Menanam dan Mengolah Cincau

cincau Tanaman cincau (Cylia barbata) merupakan tanaman yang tumbuh merambat berdiameter kecil dan kulit batang kasar. Panjang batang bisa sampai belasan meter, daun tanaman ini berbentuk prisai ada yang berbulu ada yang licin tergantung jenisnya.


PEMBIBITAN
I. Dengan Biji
  1. Pilih biji-biji yang tua, ditandai dengan warna merah/ hitam. Kemudian kering anginkan biji tersebut
  2. Siapkan tempat pesemaian dengan nyiru/ polibag yang diisi dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang
  3. Tanam biji pada media pesemaian
  4. Tempatkan pesemaian pada tempat yang teduh dan terhindar dari hama
  5. Pesemaian siap tanam setelah berumur 6 minggu
II. Dengan Stek
  1. Pilih stek yang agak tua (batang berwarna kecoklatan dan agak keras)
  2. Sisakan sedikit daun pada stek tersebut
  3. Rendam stek tersebut dalam tempat yang berisi air kurang lebih 1 minggu sehingga keluar rambut-rambut akar pada buku batang
  4. Pindahkan stek dalam polybag dengan hati-hati agar rambut tidak putus
  5. Jaga kelembabat polybag sampai beberapa hari
  6. Stek siap dipindah kelapangan setelah tumbuh daun-daun baru
III. Dengan Cara Merunduk
  1. Siapkan beberapa polybag yang berisi tanah yang subur (tanah + pupuk kandang)
  2. Pilih beberapa cabang yang tua
  3. Tanam cabang yang ada buku-bukunya pada polybag tersebut
  4. Ulangi pada ruas cabang yang lain dengan menggunakan polybag berikutnya sehingga satu batang bisa mendapatkan 4-5 bibit
  5. Setelah 1-2 bulan potong bibit tersebut dan siap ditanam dilahan
PENANAMAN
  1. Sediakan lubang tanam yang berisi tanah dan campuran pupuk kandang
  2. Siapkan tiang panjatan, bisa dari bambu atau pagar
  3. Tiang panjatan bisa juga dari tanaman hidup yang tidak rajin berbuah
  4. Tiang panjatan juga bisa dibuat dari ijuk yang digantung dibambu yang dibikin kerekan sehingga ketika panen bisa diturunkan dengan mudah dan dinaikkan kembali setelah panen
PEMELIHARAAN
  1. Yang terpenting dalam pemeliharaan adalah melakukan penyiraman saat kering karena cincau akan menghasilkan daun-daun yang kecil jika kekurangan air
  2. Pada batang yang tua dan mengering perlu dilakukan pemangkasan supaya dapat tumbuh tunas-tunas yang baru.
MENGOLAH CINCAU
Cincau hijau memiliki beberapa khasiat. Tanaman yang bernama latin Cyclea barbata telah diteliti mengandung karbohidrat, polifenol, saponin, flavonoida dan lemak. Kalsium, fosfor, vitamin A dan B juga ditemukan dalam daun cincau hijau. Beberapa khasiat daun cincau hijau adalah untuk menghilangkan panas perut, menurunkan tekanan darah tinggi, disentri dan sariawan.

Cara membuat cincau dari daun cincau:

  1. Alat dan Bahan:
  2. 20 lembar daun cincau hijau
  3. 600 ml air (sekitar 3 gelas)
  4. saringan
  5. 2 wadah yang cukup untuk menampung 600 ml air
Langkah Pengerjaan:
  1. Cuci bersih daun cincau hijau
  2. Masukkan 300 ml air ke dalam wadah pertama
  3. Masukkan daun 10 lembar, remas-remas di dalam air sampai daun layu dan beserpih. Air akan berubah warna menjadi hijau tua dan sedikit kental
  4. Masukkan sisa air dan10 lembar sisa daun lalu remas-remas kembali
  5. Segera saring dengan saringan ke wadah kedua
  6. Biarkan selama 3 jam, atau masukkan ke dalam kulkas.

 Cincau hijau bisa dijadikan topping untuk jus maupun dikonsumsi dengan menambahkan susu kental manis, santan, dan gula merah.
 

Cara Menanam Cengkeh


Budidaya, Tanaman, Cengkeh, cara menanam cengkeh


Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas,  berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
  • Pohonnya sehat    
  • Percabangannya mulai dari bawah dan rapat    
  • Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit    
  • Umurnya 10 tahun ke atas    
  • Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon.
Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.
Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
Tempat  persemaian harus terlindung dari angin kencang
Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :

  • Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
  • Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
  • Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
  • Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
  • Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  • Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
  • Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
  • Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
  • Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.

Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu  dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.
Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.
Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.
Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan  selanjutnya
 
Sumber : http://bestbudidayatanaman.blogspot.com

Cara Membungakan dan menanam bougenvil


Bunga Bougenville atau sering disebut dengan bunga kertas mempunyai karakteristik yang unik dan menarik seperti bentuk bunganya yang ber warna warni yang indah dan berbunga saat musim panas/ kemarau dan kemudian ia akan menggugurkan bunganya disaat musim hujan datang. 

Cara Memindahkan Kedalam Pot
  • Kurangi ranting dan daunnya (bisa dipotong sesuai dengan bentukan yang diinginkan), 
  •  akar dipotong sesuai kebutuhan, sehingga sesuai dengan  volume pot yang digunakan. 
  •  Siapkan Media dengan Campuran tanah, pasir/sekam padi, pupuk kandang/kompos (perbandingan 2:1:1), 
  •  sebelum ditanam sebaiknya, bagian akar/pangkal batang direndam Zat Perangsang Tumbuh Akar misal Rootone-F 
  •  Padatkan media kemudian lakukan penyiraman sampai jenuh 
  •  Jika anda menanam hanya 1 simpan di tempat yang tidak kena sinar matahari, namun jika banyak sebaiknya membuat sungkup dari plastik sehingga walau sinar matahari masuk kelembabannya tetap terjaga 
  •  Setelah tumbuh tunas keluarkan tanaman dari sungkup 
  •  Berikan terlebih dahulu pupuk daun
Bougenvil termasuk tanaman yang berbunga di musim kemarau, cara simpel untuk membuatnya berbunga adalah dengan menipunya seakan-akan berada dimusim kemarau, berikut trik simpelnya.
  1. Jangan lakukan penyiraman sehingga daun-daunnya berwarna kuning atau layu dan tanah dalam potnya kering (yang paling cepat pot tempat media dibungkus plastik secara rapat sehingga tidak ada aliran udara dan air kedalam pot) 
  2.  Kemudian siram sampai jenuh, perubahan dari kering kerontang sampai tanah jenuh dengan air menyebabkan tertipunya bunga bougenvil sehingga memunculkan bunga. 
  3.  Setelah berbunga perlakukan seperti biasa.

Kita dapat berkreasi dengan bunga bougenvil. yaitu dengan memberikan warna bunga dan daun yang berbeda pada sebuah pohon Bougenvil.  Sehingga kalau sedang berbunga, satu pohon bisa beraneka warna daun dan bunga.  
  1. Siapkan batang batang bougenvill untuk  kita tanam dengan cara stek batang.  Batang Bougenviil dengan kesan tua berikal , banyak bercak bercak, atau bekas sayatan akan kelihatan  lebih bagus. Carilah Batang bougenvil  dengan warna yang berbeda kemudian tandai batang batang tersebut.  Untuk warna bougenvil yang saya tahu adalah warna Merah, Putih, Orange, Ungu, Kuning, Pink, Merah tua, merah muda, putih susu, putih kapas dan ungu muda.  Namun jika kita belum berhasil mendapatkan semua warna diatas, kita bisa menanam satu jenis warna saja dulu. 
  2.  Siapkan Media Tanam berupa Campuran Pupuk Kandang yang sudah membusuk dan menjadi tanah dengan Tanah gembur  di dalam Pot  berukuran sedang ( Diameter 30 Cm ) . Tancapkan Batang Batang Bougenvil sedalan 10 Cm, dan pathok dengan bilahan bamboo agar tidak bergeser. 
  3. Tempatkan di tempat yang teduh dan kering ( Jangan terlalupanas dan jangan terlalu lembab. )
Kurang lebih 20 Hari , Batang bougenvil sudah mulai bertunas.  Dari tunas tunas muda inilah kita bikin bougenvil menjadi aneka warna.  Lakukan sambung pucuk terhadap masing masing Tunas sesuai dengan kreasi kita.  Berikut adalah cara sambung pucuk Bougenvil    :
Bahan / alat      :
1.        Pisau cutter / sillet
2.        tali Rafia
3.        Seember air
4.        Plastik berukuran panjang ( biasa di gunakan untuk bungkus es lilin . )
Cara Penyambungan    :
  1. Pilihlah pucuk tunas muda sebanyak warna yang kita mau. Masukan dalam ember berisi air, agar tidak layu. 
  2.  Potong  tunas  di Pohon induk  dengan cutter, belah tengah tengah tunas sedalam ¾ Cm, ambil pucukan tunas sayat , bagian kiri kanan batang tunas sehingga menjadi pipih. 
  3.  Masukan ke dalam belahan Tunas di Pohon induk, ikat dengan tali raffia . 
  4. Isi plastic es dengan air , lalu buang , hingga di dalam plastic masih ada titik titik air , tutup  hasil sambungan tadi dengan plastic dan ikat plastic sebelah bawah. Biarkan beberapa hari. 
  5.  Setelah empat  hari lepaskan plastic penutup, biarkan beberapa  saat, jika tunas sambungan menjadi layu tutup lagi dengan plastic. 
  6. Kurang lebih 10 hari tunas akan berkembang, dan tumbuh daun baru,
  7. Penyambungan yang gagal biasanya karena kita tergesa gesa melepas plastic penutup .