Showing posts with label bunga. Show all posts
Showing posts with label bunga. Show all posts

Cara Menanam Bunga Lotus

Lotus adalah

Cara Menanam Euphorbia

Euphorbia
Euphorbia banyak ditanam di Indonesia. Tanaman ini termasuk tanaman yang menyukai sinar matahari secara penuh dalam kelangsungan hidupnya sebagaimana tanaman sekulen lainnya. 
budidaya, euphorbia, tanaman 

Cara Menanam Bunga Edelweis

Biasa disebut alpinum Leontopodium, tanaman edelweiss adalah tanaman keras herba yang tumbuh sampai 12 inci dan 6 sampai 8 inci lebar. Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss dan pegunungan di Eropa dan Asia Tengah, pemeliharaan rendah, tanaman alpine hama dan penyakit-tahan mekar dari musim semi ke pertengahan musim panas di kebun batuan dan kontainer sama. Hal ini tumbuh subur di daerah sinar matahari penuh dan menghasilkan bunga putih dan abu-abu daun keperakan. Edelweiss tanaman berkembang dengan baik di US Department of zona tahan banting Pertanian 2 sampai 9 di sumur-pengeringan tanah dan ketahanan terhadap kekeringan pada saat didirikan.

Cara Menanam Bunga Mawar

Proses penanaman dalam budidaya bunga juga merupakan hal yang penting, termasuk diantaranya bunga mawar. Dalam budidaya bunga mawar banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses penanaman. Agar bunga mawar yang kita tanam akan tumbuh dengan sehat. Berikut adalah cara penanaman bunga mawar yang baik

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Buat lubang tanam pada jarak 60-60 cm atau 70-70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.

gambar bunga mawar biru
Gambar bunga mawar campur Pembuatan Lubang Tanam

Cara Membungakan dan menanam bougenvil


Bunga Bougenville atau sering disebut dengan bunga kertas mempunyai karakteristik yang unik dan menarik seperti bentuk bunganya yang ber warna warni yang indah dan berbunga saat musim panas/ kemarau dan kemudian ia akan menggugurkan bunganya disaat musim hujan datang. 

Cara Memindahkan Kedalam Pot
  • Kurangi ranting dan daunnya (bisa dipotong sesuai dengan bentukan yang diinginkan), 
  •  akar dipotong sesuai kebutuhan, sehingga sesuai dengan  volume pot yang digunakan. 
  •  Siapkan Media dengan Campuran tanah, pasir/sekam padi, pupuk kandang/kompos (perbandingan 2:1:1), 
  •  sebelum ditanam sebaiknya, bagian akar/pangkal batang direndam Zat Perangsang Tumbuh Akar misal Rootone-F 
  •  Padatkan media kemudian lakukan penyiraman sampai jenuh 
  •  Jika anda menanam hanya 1 simpan di tempat yang tidak kena sinar matahari, namun jika banyak sebaiknya membuat sungkup dari plastik sehingga walau sinar matahari masuk kelembabannya tetap terjaga 
  •  Setelah tumbuh tunas keluarkan tanaman dari sungkup 
  •  Berikan terlebih dahulu pupuk daun
Bougenvil termasuk tanaman yang berbunga di musim kemarau, cara simpel untuk membuatnya berbunga adalah dengan menipunya seakan-akan berada dimusim kemarau, berikut trik simpelnya.
  1. Jangan lakukan penyiraman sehingga daun-daunnya berwarna kuning atau layu dan tanah dalam potnya kering (yang paling cepat pot tempat media dibungkus plastik secara rapat sehingga tidak ada aliran udara dan air kedalam pot) 
  2.  Kemudian siram sampai jenuh, perubahan dari kering kerontang sampai tanah jenuh dengan air menyebabkan tertipunya bunga bougenvil sehingga memunculkan bunga. 
  3.  Setelah berbunga perlakukan seperti biasa.

Kita dapat berkreasi dengan bunga bougenvil. yaitu dengan memberikan warna bunga dan daun yang berbeda pada sebuah pohon Bougenvil.  Sehingga kalau sedang berbunga, satu pohon bisa beraneka warna daun dan bunga.  
  1. Siapkan batang batang bougenvill untuk  kita tanam dengan cara stek batang.  Batang Bougenviil dengan kesan tua berikal , banyak bercak bercak, atau bekas sayatan akan kelihatan  lebih bagus. Carilah Batang bougenvil  dengan warna yang berbeda kemudian tandai batang batang tersebut.  Untuk warna bougenvil yang saya tahu adalah warna Merah, Putih, Orange, Ungu, Kuning, Pink, Merah tua, merah muda, putih susu, putih kapas dan ungu muda.  Namun jika kita belum berhasil mendapatkan semua warna diatas, kita bisa menanam satu jenis warna saja dulu. 
  2.  Siapkan Media Tanam berupa Campuran Pupuk Kandang yang sudah membusuk dan menjadi tanah dengan Tanah gembur  di dalam Pot  berukuran sedang ( Diameter 30 Cm ) . Tancapkan Batang Batang Bougenvil sedalan 10 Cm, dan pathok dengan bilahan bamboo agar tidak bergeser. 
  3. Tempatkan di tempat yang teduh dan kering ( Jangan terlalupanas dan jangan terlalu lembab. )
Kurang lebih 20 Hari , Batang bougenvil sudah mulai bertunas.  Dari tunas tunas muda inilah kita bikin bougenvil menjadi aneka warna.  Lakukan sambung pucuk terhadap masing masing Tunas sesuai dengan kreasi kita.  Berikut adalah cara sambung pucuk Bougenvil    :
Bahan / alat      :
1.        Pisau cutter / sillet
2.        tali Rafia
3.        Seember air
4.        Plastik berukuran panjang ( biasa di gunakan untuk bungkus es lilin . )
Cara Penyambungan    :
  1. Pilihlah pucuk tunas muda sebanyak warna yang kita mau. Masukan dalam ember berisi air, agar tidak layu. 
  2.  Potong  tunas  di Pohon induk  dengan cutter, belah tengah tengah tunas sedalam ¾ Cm, ambil pucukan tunas sayat , bagian kiri kanan batang tunas sehingga menjadi pipih. 
  3.  Masukan ke dalam belahan Tunas di Pohon induk, ikat dengan tali raffia . 
  4. Isi plastic es dengan air , lalu buang , hingga di dalam plastic masih ada titik titik air , tutup  hasil sambungan tadi dengan plastic dan ikat plastic sebelah bawah. Biarkan beberapa hari. 
  5.  Setelah empat  hari lepaskan plastic penutup, biarkan beberapa  saat, jika tunas sambungan menjadi layu tutup lagi dengan plastic. 
  6. Kurang lebih 10 hari tunas akan berkembang, dan tumbuh daun baru,
  7. Penyambungan yang gagal biasanya karena kita tergesa gesa melepas plastic penutup .
 

Cara Menanam Zodia (Evodia suaveolens)

Tanaman zodia (evodia suaveolens) merupakan tanaman hias sekaligus bisa menjadi penghusir nyamuk. Mudah dalam pembudidayaan.
Tanaman Pengusir Nyamuk Zodia bisa ditanam dari biji atau stek batang. Dari biji, cukup disemai. Sekitar 2 minggu sudah bisa tumbuh. Sementara untuk stek, potong sepanjang sejengkal lantas disemai. Kira-kira sebulan, bibit baru sudah tumbuh.
Bila pengin menanam di pot, medianya campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Bisa juga ditambah dengan sekam bakar.
Pada dasarnya, zodia tak butuh perawatan rumit. Jika media kering,disiram.Yang penting,terkena sinar matahari.
Bisa saja diletakkan di dalam ruangan. Namun tiap 4 hari dikeluarkan untuk dijemur. Cukup sehari dijemur, lantas dimasukkan lagi ke dalam rumah.
KONSUMEN
Sebagian besar konsumen ini adalah pecinta tanaman dan masyarakat yang tinggal di kawasan banyak nyamuk.
BAGAIMANA MEMULAI
Pertama kali harus mencari produsen tanaman ini. Biasanya terdapat di Malang, Jawa Timur. Penjualan biasanya dihitung per senti ukuran daunnya. Setelah itu, kita bisa merawatnya sendiri dan membudidayakannya karena setelah besar, tanaman ini akan mengeluarkan biji dengan sendirinya.
HAMBATAN
Diperlukan pemasaran yang baik untuk menjualnya.
KUNCI SUKSES
Menggunakan internet sebagai media promosi karena target adalah menengah keatas. Perawatan yang baik juga sangat penting agar tidak mudah mati.
TIPs MERAWAT TANAMAN ZODIA
1. Bila umur belum mencapai 6 bulan, cukup menyiramnya sehari sekali saja, tetapi jika sudah lewat 6 bulan, disiram 2 kali sehari.
2. Meletakkan tanaman ditempat yang cukup cahaya matahari.
3. Apabila sudah membasar, sebaiknya mengganti pot yang sesuai agar bijinya tidak jatuh kemana-mana.
4. Menggunakan pupuk kandang akan membuat tanaman lebih mudah berkembang

Cara Menanam Bunga Anyelir


Tanaman ini dapat dikembangbiakkan dengan biji. Anyelir lebih banyak digunakan sebagai tanaman taman/ tanaman bedengan dibandingkan sebagai tanaman ruangan. Tanaman ini tidak bisa bertahan lama, namun mereka cepat sekali berkembang. Dianthus memiliki bunga beraneka warna, yang  merupakan daya tarik untuk ditanam.
Tipe:
  • Dianthus chinensis, salah satu hibrida yang dikenal juga dengan nama Annual Pink
  • D. caryphyllus, hibrida ini memiliki bunga ganda yang berukuran lebih besar dibanding jenis sebelumnya.
Tips:
  • Membutuhkan kondisi dingin, suhu 50-60 F
  • Sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung pada tengah hari
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Setelah berbunga sebaiknya tanaman dicabut untuk diganti dengan tanaman yang baru
  • Perbanyakan dengan biji

Manfaat Bunga Anyelir
Manfaat bunga anyelir sudah tidak diragukan lagi. Ia memiliki kandungan Saponin yang sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, terutama yang berhubungan dengan masalah pencernaan dan buang air, seperti diare atau sembelit, infeksi saluran kemih, maupun kencing batu. Selain itu, bunga ini juga bisa untuk mengobati radang kulit dan pembengkakan. Sangat bermanfaat sekali, bukan? Jadi, anda tidak akan rugi untuk budidaya bunga anyelir, karena selain bisa memperindah halaman rumah anda, bunga anyelir bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai penyakit.

Cara Budidaya Bunga Anyelir
Untuk memulai budidaya bunga anyelir, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Untuk pemilihan bibit, sebaiknya diambil dari tanaman induk yang berusia sekitar 4 bulan. Tanaman induk yang digunakan pun harus dipilih yang berasal dari bibit yang baik dan bebas dari hama penyakit. Untuk pengolahan tanah, sebaiknya dengan kedalaman 40cm yang sebelumnya diberi pupuk kandang atau pupuk kompos. Bunga anyelir dapat tumbuh dengan baik di tanah berpasir atau tanah lempung berpasir. Anda juga bisa menanamnya di dalam pot dengan kualitas tanah yang baik. Untuk pemupukan susulan dianjurkan untuk menggunakan komposisi pupuk seperti NPK, KCI dan Urea. Untuk perawatan dan pemeliharaanya juga tidak sulit. Anda bisa menyiram tanaman ini sesuai dengan ketersediaan air pada media yang anda gunakan untuk menanam, paling tidak sehari sekali agar tanaman tidak kekurangan air. Mudah sekali, bukan?

Cara Menanam Bunga Aster atau Krisan

Media Tumbuh Tanaman Krisan
Menyemai bunga krisan
Krisan (Chrysanthemums p), biasa dikenal dengan sebutan bunga aster atau seruni, merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk dikembangkan secara komersial. Prospek pasar bunga krisan sangat cerah, dimana permintaan bunga krisan di Indonesia setiap tahun cenderung meningkat. Dengan pengembangan tanaman krisan, diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang Lebih baik.
Tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

  
a. Pemilihan bibit dan varietas. 
  • Bibit yang berkualitas yaitu bibit dengan kemurnian genetik tinggi, sehat (bebas patogen terutama penyakit sistemik), tidak mengalami gangguan fisiologis, mempunyai daya tumbuh kuat dan memiliki nilai komersial di pasaran.  


  • Pilihlah bibit dan varietas yang baik, yaitu varietas yang tidak menunjuklian gejala degeneratif, produktif dan adaptif di daerah tropik. Selain itu perlu diperhatikan pula ketahanannya terhadap patogen. 

Media Tumbuh Tanaman Krisan

   
b. Penyiapan Media Tumbuh
    Media tumbuh perakaran stek.
      1. Agar pertumbuhan akar stek tidak terhambat, pilihlah media untuk perakaran stek yang mempunyai sifat menahan air yang tinggi, antara lain : arang sekam, sekam, atau pasir.
      2. Sterilkan dengan uap panas 800c selama 4 jam dan kering anginkan selama 2 hari.
      3. Letakkan media tersebut pada bak-bak pengakaran yang lebamya 80 cm dan ratakan. Kemudian basahilah dengan air atau gunakan larutan pestisida dosis rendah untuk mencegah serangan penyakit pada stek selama proses pengakaran.
      4. Ambil pucuk tunas aksiler dari tanaman induk yang sehat dan tumbuh optimal serta mempunyai 5 - 7 daun sempurna. Agar kualitas stek yang dihasilkan terjaga, pengambilan stek sebaiknya dari tanaman induk untuk produksi stek bukan tanaman produksi bunga.
      5. Potonglah tunas tersebut dengan menggunakan pisau yang steril. Sisakan 2 - 3 daun pada batang tanaman induk. Kemudian letakkan pada wadah, semprot dengan larutan fungisida dan bakterisida. - Celupkan pangkal tangkai stek pucuk tersebut pada zat pengatur tumbuh, tancapkan pada media pengakaran stek.
      6. Setelah +14 hari, cabutlah stek pucuk tersebut secara perlahan-lahan supaya akar tidak rusak dan stek pucuk siap ditanam dirumah lindung.
    • Media pertumbuhan pada bedengan
    1. Buatlah bedengan dengan menggunakan cangkul sedalam 30 cm hingga gembur.
    2. Kering-anginkan selama 7 hari. Biarkan kering, jangan diberi air atau terbasahi, untuk mencegah berkembangnya gulma dan hama penyakit. Setelah 7 hari dikering-nginkan, gemburkan tanah untuk yang kedua kalinya, sambil membersihkan sisa gulma yang masih tumbuh.
    3. Bentuk bedengan setinggi 25 - 30 cm dan lebar satu meter dengan jarak antara bedengan 35 cm, panjang disesuaikan densankondisi lahan.
    4. Taburkan pupuk kandang yang sudah matang dengan dosis 3 ton/tra. Bersamaan dengan itu, berikan pupuk dasar yang terdiri dari campuran Urea 200 kg/ha + KCl 350 kg/ha + SP-36 300 kg/ha, aduk merata.
    5. Sterilisasi bedengan dengan menggunakan Basamid sesuai dosis anjuran dan tutup dengan penutup kedap udara selama 18 - 21 hari. Setelah l8 - 21 hari, penutup bedengan dibuka dan diolah ringan untuk menghilangkan efek Basamid yang ada pada bedengan. Pada tanah-tanah yang memiliki tingkat kemasaman tinggi hingga dibawah pH 5,5 perlu ditambahkan kapur pertanian untuk memperbaiki pH tanah. Sumber kapur dapat berupa dolomite (kapur tohore). Dosis pemberian kapur disesuaikan dengan kemasaman tanah. Pemberian kapur dilakukan dengan menamburkan kapur pada permukaan media bedengan dan diaduk ringan.
    6. Selanjutnya, 1 hingga 2 hari sebelum tanam, bedengan diberi air hingga kapasitas lapang dan dipasang jaring penegak tanaman yang sesuai dan dibuat lobang tanam sesuai jarak tanam.

    • Penanaman
    1. Penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari dimana temperatur udara tidak terlalu panas dan sinar matahari belum/tidak lagi terik.
    2. Buatlah lubang tanam pada bedengan: Untuk produksi bunga jarak lubang tanam 12,5 x 12,5 cm (kerapatan tanam 64 tanaman/m2). Sedangkan untuk produksi stek, jarak lubang tanam2} x20 cm (kerapatan tanaman 25 tanaman/m2).
    3. Untuk mencegah serangan organisme pengganggu tanaman pada awal pertumbuhan berilah Furadan 3G sebanyak 6 - l0 butir/lubang.
    4. Sehari sebelum penanaman, siramlah bedengan dengan air yang cukup sampai lapisan olah (daerah perakaran).
    5. Ambil bibit satu per satu dari wadah penampungan bibit, urug akar bibit dengan tanah tipis, tanam pada lubang yang telah disiapkan sedalam 1 - 2 cm, padatkan tanah di dekat pangkal batang bibit.
    6. Setelah penanaman selesai, siramlah dengan air dan lakukan penyiraman dua hari sekali atau melihat kondisi lingkungan pertanaman. 
    Gambar Bunga Krisan



    Sumber :http://yogya.litbang.deptan.go.id

    Cara Menanam Adenium

    budidaya, adenium, cara menamnya, tanaman
    Tanaman yang satu ini banyak diminati di Indonesia maka tidak heran banyak para pecinta tanaman ini membudidayakan adenium, adenium selain memiliki keindahan warna pada bagian daunnya bagian bonggolnyapun memiliki keunikan.
    Adenium berasal dari gutun pasir di Afrika dan jazirah Arab. Adeneium termaasuk tanaman sekulen atau tanaman yang mengandung banyak air dengan ciri utama salah satu bagian tanman digunakan untuk menyimpan air.

    Sifat Tanaman Adenium

    Adenium tanaman hias yang dapat beradaptasi dan mudah tumbuh, namun tidak sedikit para pecinta adenium merasa kesulitan ddalam memliharanya, biasanya yang sering dikeluhkan oleh para pemilik adenium ialah jarang berbunga, pertumbuhan lambat, dan akar busuk. Untuk menghilangkam masalah-masalah tersebut kita harus mengetahui sifat-sifat yang adenium, diantaranya:

    •    Tidak suka air

    Adenium bukan berarti tidak membutuhkan air. Adenium memiliki tempat menyimpan air di dalam batangnya sehingga dapat beradaptasi di daerah kering dan tandus. Adenium tidak dapat bertahan di daaerah basah atau lembab. tanah yang basah justru menghambat pertumbuhan, terutama menyebabkan busuk akar.

    •    Suka sinar matahari yang penuh

    Di tempat asalnya yang panas maka tanaman yang satu ini hidupnya sangat tergantung pada sinar matahai. Supaya dapat tumbuh dengan baik, tempatkan adenium di tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh sepanjang hari.

    •    Menyukai media porous

    Adenium sebenarnya dapat tumbuh di tanah dengan segala kondisi, tetapi untuk dapat tumbuh dengan optimal adenium memerlukan tanah yang porous atau mudah mengalirkan air.
    Cara Budidaya Adenium

    •    Bibit adenium
    Bibit adenium dapat diperoleh dari perbanyak secara generative berupa biji. Biji ini merupakan hasil dari penyerbukan di dasarbunga yang berlanjut menjadi bakal buah. Sekitar dua bulan buah akan masak. Segera petik kemudian ambil biji-bijinya. Maka biji siap untuk dijadikan bibit. Sedangkan secara vegetative berupa stek, cangkok, dan grafting.

    •    Cara menanam adenium

    Cara menam di tanah : Penanaman adenium langsung di tanah yang harus dilakukan adalah membuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 30 x 30 x 30 cm. biarkan lubang terbuka selama 2 minggu supaya bibit hama dan penyakit mati. Kemudian lubang tanam diuruug dengan top soil yang telah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Selanjutnya penanaman bibit.

    Cara menanam di pot : Media tanam untuk tanaman adenium di dalam pot harus subur dan porous atau tidak mengikat air terlalu lama. Bahan media tanam  tersebut diantaranya pasir bangunan, pupuk kandang, dan sekap padi, dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Kemudian media tanam dimasukan ke dalam pot setelah dasar pot yang berlubang ditutup pecahan genting atau kerikil agar media tanah tidak keluar saat disiram air.

    Generative
    Secara generative, yaitu perbanyakan tanaman melalui perkawinan. Proses ini diawali dengan bertemunya kepala putik yang merupakan organ kelamin betina dengan serbuk sari yang merupakan organ kelamin jantan. Proses itu disebut penyerbukan.

    Penyerbukan secara alami adalah penyerbukan yang terjadi berkat bantuan angina tau serangga. Tidak semua bunga bakal menjadi buah jika mengandalkan cara ini sebab kadang tidak ada serangga yang hinggap dan tidak ada angin bertiup. Penyerbukan buatan adalh penyerbuksan dengan batnuan manusia.

    Dari satu tangkai pilih salah satu  bunga yang sehat. Bunga yang diserbuk pilih yang sudah mekar kira-kira 3 hari. Kemudian robek corong bunga. Dengan kuas kecil, serbuk sari diambil, dan dioleskan ke kepala putik, tetapi benang sari bunga yang diserbuki harus dibuang dahulu. Kira-kira 4 hari, bunga layu dan rontok. Jika penyerbukan berhasil, didasar bunga terlihat bakal buah. Perbanyakan generative juga dapat dilakukan dengan biji.

    Vegetative
    Secara vegetative tanaman adenium dapt dilakukan dengan cara setek batang. Teknik setek batang pada adenium yaitu dengan cara memilih batang terlebih dahulu dengan memilih batng yang berdiameter minimal 2 cm, batng sehat, dan cukup umur.

    Cabang pilihan tersebut kemudian dipotong dengan arah miring. Apabila menginginkan akar cepat tumbuh, pangkal  cabang yang telah dipotong diolesi zat perangsang akar.

    Kemudian setek diangin-anginkan selama dua hari supaya pangkalnya kering atau sudah tidak ada getahnya. Selanjutnya, stek diatanam di media tanam yang sudah disiapkan dengan perbandingan 2 : 2 : 1 antara pupuk kandang, pasir halus, dan tanah subur. Media tanam letakkan pada tempat yang teduh dan setiap hari disiram.

    Setelah 2 minggu, setek akan bertunas pertanda stek telah berhasil, sebaliknya jika tidak muncul tunas pertanda setek mati.

    Grafting
    Grafting adalah penggabungan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda tetapi masih dalam satu family.

    Teknik grafting pada adenium, yaitu menyiapkan batang atas dan batang bawah. Untuk batang atas pilih tanaman sehat dan berdaun subur. Sementara untuk batang bawah pilih bonggol yang sehat dan tidak busuk. Diameter batang bawah sebaiknya sedikit lebih besar  dari batang atas.

    Batang bawah dipotong dengan bentuk V, sedangkan batang atas dipotong dengan bentuk V terbalik. Masukkan batang atas ke dalam celah batang bawah supaya keduanya menyatu. Sambungan tersebut  kemudian diikat dengan potongan plastic bening.

    Usahakan sambungan menutup secara sempurna agar sambungan tidak terkena air dan letakan di tempat yang teduh. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan tunas, sisakan 2-4 helai daun. Sekitar dua minggu, hasil penyambungan akan terlihat dengan munculnya tunas daun pada cabang batabg atas.

    sumber : http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/

    Cara Menanam Bunga Lavender

    Cara Menanam Lavender, dari benih hingga berbunga

    ditulis oleh Toni Tegar Sahidi S.Kom.

    cara menanam lavender
    cara menanam Lavender
    (images from directgardening.com)
    Mencari referensi tentang cara menanam Lavender di Indonesia terbilang susah-susah gampang. Tak lain karena tanaman ini belumlah terlalu populer di Indonesia. Kalaupun ada, maka saya tak yakin itu adalah Lavender beneran. Lavender asli, jangankan bunganya, daunnya pun insya Allah beraroma. Namun meskipun begitu, terdapat beberapa penghobi tanaman yang mulai menanam sendiri Lavender mereka, dan Lavender asli. Mereka umumnya mendapatkan lavender tersebut, dari tanamannya langsung di luar negeri, atau impor benih sendiri. Jika Anda belum punya dan ingin menanam, Anda dapat membelinya melalui saya disini. Ya, saya pun juga menjual benih Lavender :).

    Sebagaimana Anda, saya sendiri pun seorang penghobi tanaman. Lavender adalah salah satu koleksi yang bagi saya masih langka, alias belum banyak yang memilikinya. Ketika pertama kali, ingin menanam, saya mendapatkan bahwa referensi terkait cara menanam Lavender amat sangat minim. Jangankan buku, yang sharing pengalaman bertanam pun susahnya minta ampun. Bersyukur, akhirnya di ujung tahun 2011 kemarin, saya mendapatkan benih (sekarang saya juga jual benih bunga lavender). Di bungkus benih tersebut terdapat sedikit informasi terkait cara tanamnya. Ditambah dengan share pengalaman seorang penghobi, maka saya pun memutuskan untuk membuat tutorial sederhana untuk cara menanam Lavender ini. Saya menulis ini berdasarkan dari pengalaman saya pribadi, pengalaman penghobi lain, ditambah beberapa referensi terkait.
    Langsung saja kita cari tahu tentang cara Tanam Lavender!



    Gampang gak sih Tanamnya?

    Tanaman Lavender hasil
    tanam sendiri dari benih.
    (lebih kurang 15cm)
    Lavender adalah tanaman yang terbilang handal. Gak rewel, dan gak butuh macam-macam. Satu-satunya hal yang susah bagi tanaman ini adalah musim dingin. Bersyukur kita di Indonesia beriklim tropis, sehingga parameter "winter" ini bisa kita abaikan.
    Saking handalnya tanaman ini, begitu tumbuh, insya Allah mudah perawatannya. Bahkan ada yang bilang, meski Anda lupa, mengabaikan tanaman ini, dia akan fine-fine saja. Pengalaman saya menanam di dua pot, pernah tanaman ini tertelantarkan oleh saya beberapa waktu, sampai tanahnya meliat dan kering pun, eh tanaman ini masih hidup juga.  Namun toh tentu tak boleh begitu. Tanaman yang baik, akan memberikan hasil terbaik bagi penanamnya. Bukan begitu? Dan sekarang, ketika saya benar2 merawatnya, Alhamdulillah, Lavender saya pun tumbuh sehat. Baik, langsung saja mari kita kupas satu persatu tentang apa saja yang perlu diperhatikan terkait cara menanam Lavender.


    Cara Menanam Lavender, gimana Mulainya?
    Karena saya juga jual benih bunga lavender, maka disini saya hanya men-share terkait cara menanamnya dari benih/biji.
    Untuk ini, fase terpenting adalah fase penyemaian. Ini yang critical dan orang sering gagal. Dari tiga kali saya coba menyemai, dua diantaranya gagal, karena memang kurang info dan pengalaman.
    Pada fase ini benih ditabur diatas kompos. Kompos tersebut harus kompos yang baik, dan gembur. Biasanya yang warnanya hitam dan ketika kering, kompos tersebut tidak keras/memadat tapi tetap agak lembut. Di kota saya, di Malang, ada yang jual kompos media tanam pakis (biasanya buat bunga adenium), itu saya pakai dan dari kompos yang ini sempat sukses.Silakan cari di toko tanaman hias, yang jelas usahakan cari yang butirannya halus, lembut, dan dalam kondisi basah berwarna gelap.
    Pasca semai, pot semai tersebut harus dijaga betul kelembapannya. tak boleh kering. Waktu itu saya taruh dekat bak cucian dekat jendela, biar setiap nyuci piring sekalian nyiramin sekian tetes.
    (Jika Anda penggemar hidroponik, barangkali pernah tahu penyemaian di atas medium kapas, saya belum pernah mencoba ini untuk benih lavender. Jika Anda mencoba dan berhasil, silakan di share, )

    Setelah benih mulai germinate/berkecambah/bertunas, maka biarkan dulu disana hingga agak besar. Setelah cukup besar, sekitar 5 cm, baru dipindah di pot individu. Oh ya, karena benih lavender memang kecil, maka ketika bertunas pun ukurannya sangat kecil pula. Jika sudah cukup besar (seperti punya saya), silakan dipindah ke tanah langsung. Kenapa? karena saya khawatir pot yang Anda pakai tidak cukup besar bagi pertumbuhan akarnya. Disarankan jika pot Anda cenderung kecil, gak besaaaar....  maka begitu ada tanah, tanam saja disitu. Lain lagi kalau Anda punya pot yang besar... :)
    Perlu dicatat : SELAMA BELUM CUKUP BESAR UNTUK DIPINDAHKAN, JANGAN BIARKAN TERKENA HUJAN DERAS.
    TAPI SESEKALI KENAKAN IA DENGAN MATAHARI LANGSUNG, AGAR BISA BERFOTOSINTESIS.... 

    Selalu jaga kebutuhan airnya, karena jika tidak maka bibit kecil akan rentan untuk layu/mati. Selain karena air, suhu yang panas dan lembap boleh jadi juga berpengaruh pada layunya si bibit kecil, jadi jika daerah Anda terbilang daerah panas, pastikan si bibit mungil terkena angin dari luar, hingga ia cukup beranjak remaja ditandai dengan batangnya yang mulai berkayu.

    Berapa lama berkecambahnya?
    Di bungkus/packnya tertulis dua minggu lebih baru bertunas. Tapi pengalaman "bak cuci piring" saya, hanya butuh 7 hari sudah berkecambah.

    Saya sudah Mencoba tapi kok Gagal berkecambah ya?
    barangkali Anda seperti saya. Di percobaan pertama, kompos saya termasuk kompos jelek, kasar, dan waktu itu saya taruh di kamar mandi yang tak terkena cahaya sama sekali. Percobaan keua sukses dan tumbuh sampai sekarang. Percobaan ketiga (yang gagal lagi), kompos tak terlalu baik juga, tidak menyimpan kelembapan air karena seperti pasir. Yang ketiga ini benih saya taruh di pot  di luar, dan lupa gak kesiram sampai kering. Ya gimana mau tumbuh!

    OK, benih sudah berkecambah dan saya pindahkan. Terus?
    Dua elemen penting bagi kesuksesan Lavender Anda ada dua.
    1. Air dan erasi yang baik
    2. Sinar Matahari!
    Tanah wajib gembur. Gak boleh liat. Kalau liat, akar susah tumbuhnya. Anda dapat menggunakan mix kompos + tanah agar gembur, atau bisa juga membeli media tanam yang langsung pakai (bisa Anda beli di toko2 tanaman hias). Kenapa butuh tanah gembur? karena akar lavender butuh aerasi (sirkulasi udara) yang bagus.
     Tanaman ini sebenarnya suka dengan iklim kering (namun cukup air). karena ketika lembap berlebih, konon "katanya" bisa terkena  busuk akar. Tanah yang gembur memastikan tanaman mendapatkan airnya, namun tak sampai berlebih.
    Soal matahari, waktu awal2 tanam (Awal Januari) saya taruh di teduhan (gak terawat :( karena sibuk kerjaan), akibatnya nih lavender gak besar2. Setelah saya taruh di tempat panas/matahari banyak, jadi cepet gedenya. Sekarang (Juli 2012) sudah sekitar 15cm tingginya (tapi belum berbunga).
    Terkait referensi tanah, Anda dapat membaca lebih jauh lagi disini. 
    Ada Tips Lain?
    Oh ya, dari share dengan salah satu penghobi pelanggan saya, nih tanaman gak suka dengan pupuk kimia. Jadi saya merekemondasikan untuk pure organic, hanya pakai kompos. Tak usah pakai NPK, dsb.
    perlu dicatat tanaman ini tanaman yang handal. Susah dalam penumbuhannya saja, namun begitu tumbuh insya Allah handal dan gak ribet lagi.
    ps:saya coba tanam sekitar januari lalu, sempat dua bulan nggak terawat, sekarang dua pot yang saya seriusi itu sudah sekitar 15cm.
    Katanya Harus di Daerah Dingin?
    Banyak orang bilang lavender gak tahan daerah panas. Namun yang saya tahu, tanaman ini justru doyan banget sinar matahari, dan bahkan di negara asalnya sana, tanaman ini berbunganya di musim panas (nah lho, kok bisa ngomong gak tahan panas?). Namun yang jelas tanaman ini gak doyan dingin alias salju.
    Saya memang tinggal di kota malang yang iklimnya "terbilang" sejuk. Saya pun belum pernah menanam sendiri di kota lain yang panas macam Surabaya atau Jakarta (meski benih yang saya jual banyak dibeli orang Jakarta). Tapi ada seseorang yang pernah share di kaskus kalau tanaman lavendernya (dia di Jakarta) bisa tumbuh dan sampai berbunga. Wallahu'alam, saya tunggu pengalaman Anda.
    Biasanya lavender disebut sudah besar/ berbunga saat usia brp?
    Dari instruksi di bungkusnya, tanaman ini disebut "flowers the year after sowing". Atau dengan kata lain di negeri asalnya sana (yang 4 musim, yang jumlah mataharinya tak sebanyak di tropis), tanaman ini berbunga di tahun setelah tanam. Benih yang saya tanam ini, tumbuh sekitar awal januari 2012. Sempat tak terawat 1-2 bulan karena kesibukan, eh tapi masih saja handal dan bertahan. Baru dua bulan ini saya seriusi beneran, dan mulai tumbuh besar dan normal. Kalau melihat tinggi sekarang, kira2 baru berbunga kayaknya memang akhir tahun ini harusnya.Jika matahari tetap banyak, harusnya september/oktober ini sudah tumbuh. Insya Allah.
    Sekian tips trik yang bisa saya share terkait Cara menanam Lavender.
    Anda punya pengalaman lain yang boleh jadi berbeda?
    Saya tunggu cerita Anda. Mari kita berbagi, agar semakin banyak Lavender di negeri ini, agar makin harum Indonesia :) 
    Malang, 20 Juli 2012.
    Toni Tegar Sahidi S.Kom.
    JIKA ANDA BERNIAT BUNGA LAVENDER SILAHKAN HUBUNGI juallavender.blogspot.com

    Cara Menanam Bunga Matahatri

    BUDIDAYA TANAMAN BUNGA MATAHARI

    Bunga matahari ini, termasuk bunga musiman karena hanya bisa tumbuh hanya semusim. Namun bunga ini memiliki beberapa manfaat. Bunga ini juga memeiliki beberapahal yang kita ungkin lom tahu rahasia dibalik itu.

    Baik daun maupun bunga dari bunga matahari bersifatheliotropis, yaitu, selalu mengikuti cahaya matahari. Tanaman bunga matahari menyimpan auxin. Auxin merupakan suatu hormon tanaman yang mengendalikan pertumbuhan. Biasanya jumlah auxin lebih banyak di sisi yang jauh dari sinar matahari. Itulah penyebab batang bunga matahari selalu tumbuh ke arah sinar itu. Tetapi, bunga yang sudah mekar penuh tidak lagi bersifat heliotropis. Meski demikian bunga matahari selalu menghadap ke arah timur.


    Saat ini, bunga matahari memiliki nilai ekonomis. Biji bunga matahari bisa digunakan untuk menghasilkan minyak yang sangat bagus mutunya. Minyak tersebut bisa digunakan dalam masakan, saus salad, dan margarin. Biji bunga matahari memiliki nilai gizi yang tinggi.

    Bunga matahari tidak dapat hidup di daerah yang tergenang air dikarenakan akarnya akan membusuk. Budidaya bunga matahari di Indonesia kurang memuaskan. Blogiztic.net akan mengupas cara budidaya bunga matahari yang benarsebagai berikut.

    Bunga matahari ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Tanaman ini cocok di segala alam tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

    Bunga matahari ini diperbanyak dengan biji. Biji benih berasal dari bunga pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan penyemaian. Biji benih diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah, ia mudah berkecambah dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit, cukup menggunakan pot sebagai wahana persemaian. Untuk skala besar, semaikan di bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi bibit sekitar 15 – 20 cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup satu bibit. Jarak tanam sekurang – kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan berkembang dan bercabang. Besaran bunga pun akan mengecil, bahkan kerdil.

    Tanaman bunga matahari sebaiknya ditanam pada tanah gembur. Di awal penanaman, taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran ayam, kotoran kambing, kotoran lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per batang. Jangan lupa, perhatikan saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa mendera. Umur 2 bulan, bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti cabang – cabang di ruas – ruas daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa menghasilkan 10 – 12 tangkai bunga.

    Untuk pemeliharaan bunga matahari, lakukan penyiraman setidaknya sekali sehari. Spesies pokok hiasan ini mampu menarik serangga yang turut membantu proses pendebungaan untuk menghasilkan biji benih bagi pertumbuhan anak benih baru

    Sumber:http://tipspetani.blogspot.com.

    Cara Menanam dan Merawat Anggrek

    1. SEJARAH SINGKAT
    Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
    2. JENIS TANAMAN
    Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain: Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah. Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya, yaitu:
    1. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.
    2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
    3. Anggrek tanah/anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.
    3. MANFAAT TANAMAN
    Manfaat utama tanaman ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi/minyak rambut.
    4. SENTRA PENANAMAN
    Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di Indonesia, anggrek banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.
    5. SYARAT PERTUMBUHAN
    5.1. Iklim
    1. Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
    2. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
    3. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
    4. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
    5.2. Media Tanam
    Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
    1. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
      1. Serat Pakis yang telah digodok.
      2. 2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
      3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
      4. Ijuk.
      5. Potongan batang pohon enau.
      6. Arang kayu .
      7. Pecahan genting/batu bata.
      8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya. Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
    2. Media untuk anggrek Terrestria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
    3. Media untuk anggrek semi Terrestria : Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.
    5.3. Ketinggian Tempat
    Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
    1. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:
      1. Dendrobium phalaenopsis
      2. Onchidium Papillo
      3. Phaphilopedillum Bellatum
    2. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
    3. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.
    6. PEDOMAN BUDIDAYA
    6.1. Pembibitan
    1. Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan indah.
    2. Penyebaran Biji : Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sebagai berikut:
      1. Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.
      2. Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan aquades, digojog berulang kali (2–3 kali).
      3. Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah terbuka kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.
    3. Teknik Penyemaian Benih :
      1. Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yang kosong berwarna putih dan yang isi kuning coklat/warna lain.
      2. Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat.
      3. Tutup botol dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.
      4. Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
      5. Pembuatan sterilsasi alas makanan dan untuk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:
        1. Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
        2. KH2PO4 : 0,25 gram
        3. MgSO47H2O : 0,25 gram
        4. (NH4)2SO4 : 0,25 gram
        5. Saccharose : 20 gram
        6. FeSO4 4H2O : 0,25 gram
        7. MnSO4 : 0,0075 gram
        8. Agar-agar : 15–17,5 gram
        9. Aquadest : 1000 cc
        • Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas pH tekstil/Indikator Paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf yang sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dengan dandang kemudian diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi 1/2–2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan selama 5–7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.
    4. Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di dalam botol berumur 9–12 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5–30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang berupa:
      1. Urea atau ZA : 0,50 mg
      2. DS, TS atau ES : 0,25 mg
      3. Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg
      4. Air : 1000 cc
      • Alaternatif lain sebagai alas makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K perbandingan 60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah dicampur pakis dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dapat digunakan kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini dapat juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari. Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah (tidak perlu dipadatkan). Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air bersih ke dalam botol. Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam di dalam antibiotic (penicillin, streptomycin yang telah lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.
    5. Pemindahan dari Pot Penyemaian : Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yang berdiamater 4–6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.
    6.2. Pengolahan Media Tanam
    Media tanam untuk tanaman anggrek tanah dibedakan:
    1. Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman). Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.
    2. Media tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam 10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara pembantas dengan yang lain 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut merupakan suatu rangkaian.
    6.3. Teknik Penanaman
    Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:
    1. Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.
    2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
    3. Anggrek tanah/anggrek Terrestris.
    6.4. Pemeliharaan Tanaman
    1. Penjarangan dan Penyulaman : Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek tanah.
    2. Penyiangan : Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan sesuai jenis anggrek.
    3. Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
      1. Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4). Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
        1. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
        2. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
        3. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air
      2. Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K. Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dapat dususun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara misalnya :
        1. Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
        2. DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
        3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air
      3. Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size) : Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1. Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
        1. Dalam bentuk padat/powder yang dilakukan dengan menaburkan secara hati-hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya yang menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.
        2. Disiramkan, yang mana anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak dilakukan dimana-mana.
        3. Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau. Keburukan dari pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yang mengandung jamur. Untuk itu dianjurkan disangan lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada sore hari sekitar pukul 5.00 sore.
    4. Pengairan dan Penyiraman : Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
      1. Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar 5,6-6.
      2. Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
      3. Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.
      4. Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin cukup baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat diuraikan sebagai berkut:
        1. Pecahan genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan sifat anggrek yang tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan untuk siraman lebih sedikit.
        2. Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di daerah panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak menguntungkan karena mudah busuk.
        3. Remukan akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap air, setelah beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih mudah menyerap dan menahan air.
        4. Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air, mudah terjadi penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika potongan kecil penyerapan air lebih banyak. Bagi tanaman yang sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan 1-3 hari sekali pada musim hujan.
    5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara lain:
      1. Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
      2. Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
      3. Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
      4. Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu.
      5. Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air
      6. Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air. Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
        1. Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.
        2. Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6–8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.
    7. HAMA DAN PENYAKIT
    7.1. Hama
    1. Tungau/kutu perisai
      • Gejala: menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam dan merusak daun.
      • Pengendalian: digosok dengan kapas dan air sabun; apabila serangan sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter.
    2. Semut
      • Gejala: merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh cendawan.
      • Pengendalian: pot direndam dalam air dan ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung.
    3. Belelang
      • Gejala: pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat.
      • Pengendalian: segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.
    4. Trips
      • Gejala: menempel pada buku-buku batang dan daun muda; menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun dan merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik.
      • Pengendalian: secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot insektisida.
    5. Kutu babi
      • Gejala: kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun.
      • Pengendalian: perendaman dapat mengusir kutu babi dari pot anggrek.
    6. Keong
      • Gejala: menyerang lembaran daun anggrek.
      • Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi.
    7. Red Spinder
      • Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun mati.
      • Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu dibakar/menggosok daun dengan alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol.
    8. Kumbang
      • Gejala: yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar; Larvanya yang menetas dari telur merusak daun anggrek.
      • Pengendalian: menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula.
    9. Ulat daun
      • Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang sedang mekar.
      • Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2–5 ekor) dapat dibunuh dengan tangan; bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik; tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat.
    10. Kepik
      • Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi.
      • Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips.
    11. Kutu tudung
      • Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati.
      • Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips.
    7.2. Penyakit
    1. Penyakit buluk :
      • Sering terdapat di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril.
      • Gejala: biji anggrek tidak mampu berkecambah dan persemaian dalam botol akan gagal; kecambah yang telah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu.
      • Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol, lalu botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol dan dicuci dengan fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot.
    2. Penyakit rebah kecambah :
      • Merupakan penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air.
      • Gejala: semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati.
      • Pengendalian: bibit yang sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot dan kumpulan kecambah dikeringkan dan disemprot dengan fungisida.
    3. Penyakit bercak coklat
      • Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat dapat menularkan penyakit ini.
      • Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dapat meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan dan cepat menular.
      • Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.
    4. Penyakit bercak hitam
      • Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar dan alat yang tidak sterill
      • Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yang terserang. Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil dan mengakibatkan kematian.
      • Pengendalian: bagian yang terserang dipotong dan dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.
    5. Penyakit busuk akar
      • Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.
      • Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang, daun dan umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok, tanaman kerdil dan tidak sehat.
      • Pengendalian: semua bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida (Benlate).
    6. Penyakit layu
      • Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium.
      • Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdapat garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tanaman sangat tidak sehat.
      • Pengendalian: bagian yang terserang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yang masih segar dan bersih. Usahakan terdapat aliran udara yang lancar di sekitar tanaman.
    7. Penyakit busuk
      • Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi.
      • Gejala: terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit.
      • Pengendalian: bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang. Media tanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.
    8. Penyakit bercak coklat
      • Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman.
      • Pengendalian: membuang semua bagian yang sakit, lalu semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.
    9. Penyakit busuk lunak
      • Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora.
      • Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat.
      • Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %.
    10. Penyakit bercak bercincin
      • Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum).
      • Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun.
      • Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.
    11. Penyakit Cymbidium
      • Penyebab: virus Mozaic Cymbidium.
      • Gejala: semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yang mati.
      • Pengendalian: hanya bersifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.
    12. Penyakit busuk hitam
      • Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora.
      • Gejala: muncul warna kehitaman
        pada pangkal daun, lalu melunak dan busuk, akhirnya daun mati.
      • Pengendalian: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.
    8. PANEN
    8.1. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
    Umur tanaman anggrek berbunga, tergantung jenisnya. Umumnya tanaman angrek dewasa berbunga setelah 1-2 bulan ditanam. Tangkai bunga yang dihasilkan kira-kira 2 tangkai dengan jumlah kuntum sebanyak 20-25 kuntum pertangkai.
    8.2. Cara Pemetikan Bunga
    Untuk panen bunga anggrek perlu diperhatikan, pemotongan dilakukan pada jarak 2 cm dari pangkal tangkai bunga dengan menggunakan alat potong yang bersih.
    8.3. Prakiraan Produksi
    Bibit anggrek yang sudah dewasa dan sesudah 2 bulan tangkai bunga akan menghasilkan 2 tangkai dengan jumlah kuntum 20-25 kuntum/tangkai.
    9. PASCAPANEN
    9.1. Pengumpulan
    Pengumpulan bunga anggrek dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Jenis anggrek Dendrobium dapat dipanen dalam bentuk:
    1. Tanaman muda untuk bibit
    2. Tanaman dewasa untuk tanaman hias
    3. Bunga potong
    Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tanaman dewasa biasanya tanaman sudah berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak sudah mekar (kuncup tersisa 1–3 kuntum).
    9.2. Penyortiran dan Penggolongan
    Bunga dipilih yang bagus, tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud untuk mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak turun harganya.
    9.3. Penyimpanan
    Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga dilakukan pada saat:
    1. Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.
    2. Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
    3. Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.
    Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan mutu lebih lambat bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 derajat C) selama 2 jam. Larutan bahan pengawet tersebut antara lain:
    1. Larutan seven up dengan kadar 30 %.
    2. 2 % larutan gula ditambah 2 gram physan (termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
    3. 2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
    4. Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.
    Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam tangkainya dalam larutan gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan dengan menggunakan es kering atau isimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara 0–5 derajat C.
    9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
    Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak melalui cara:
    1. Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung panjang tangkai.
    2. Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm.
    3. Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan karet gelang.
    4. Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang berlubang sampai cukup padat.
    5. Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.
    10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
    10.1. Analisis Usaha Budidaya
    Perkiraan analisis budidaya bunga anggrek Dendrobium dengan luas lahan 1,25 m x 12 m; Untuk satu pohon/pot dapat menghasilkan bunga sebanyak 2–3 tangkai bunga dimana anggrek dalam pot mulai berbunga pada umur 3-5 bulan dan menjadi bunga potong pada umur 6–7 bulan dengan masa panen optimal 4 kali. Pada panen ke 2 s.d. ke 4 di atas umur 8 bulan; dalam satu tangkai bunga terdapat 10-15 kuntum bunga. Analisis dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor. Harga 1 kuntum bunga mencapai harga Rp. 750,- sampai Rp. 1000,-.
    1. Biaya produksi
      1. Bibit
        • Bibit: 8 botol @ Rp. 40.000,- Rp. 320.000,-
        • Akar pakis: 5 ikat (42 lempeng /ikat) Rp. 75.000,-
      2. Perlengkapan
        • Arang: 80 kg @ Rp. 1.250,- Rp. 100.000,-
        • Pot ukuran 15 cm: 400 bh @ Rp. 750,- Rp. 4.500.000,-
        • Gandasil: 2 pak @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
        • Kerangka: 1 unit bambu Rp. 150.000,-
      3. Pupuk
        • Furadan Rp. 20.000,-
        • Azodrin: 1 botol Rp. 12.500,-
        • Pupuk Urea: 5 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 10.000,-
        • NPK: 2,5 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 5.000,-
      • Jumlah biaya produksi Rp. 5.207.000,-
    2. Pendapatan: 3 tangkai x 10 kuntum x 400 pot x Rp.750,- Rp. 9.000.000,-
    3. Keuntungan Rp. 3.793.000,-
    4. Parameter kelayakan usaha : 1. Rasio output/input = 1,73
    10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
    Dalam usaha anggrek ini sangat visibel dan modal akan kembali dalam waktu kurang lebih 8 bulan sejak penaman dan apabila penjualan dimulai dari sejak dalam botol, maka akan dapat mengurangi biaya operasional. Selain dari segi biaya modal, kebutuhan bunga potong dalam negeri per tahun untuk berbagai jenis anggrek diperkirakan sekitar 5 juta tangkai. Jumlah tersebut diluar adanya permintaan akan kebutuhan komoditi ekspor.
    11. STANDAR PRODUKSI
    11.1. Ruang Lingkup
    Standar meliputi klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
    11.2. Diskripsi
    Standar mutu bunga angrek potong ini di Indonesia tercantum dalam SNI 01–3171– 1992.
    11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
    Bunga angrek potongan antara lain terdiri dari 3 jenis “Arathera James Storie” yang digolongkan dalam empat jenis mutu, “Arachin Maggie Oie” dan “Oncidium Golden Shower” yang masing-masing digolongkan dalam tiga jenis mutu.
    1. a) Aranthera James Storie
      1. Panjang tangkai: mutu I=75 cm; mutu II=67,5 cm; mutu III=60 cm; cara uji dengan SP-SMP-287-1980.
      2. Minimum jumlah bunga: mutu I=7; mutu II=6; mutu III=6; cara uji dengan organoleptik.
      3. Minimum jumlah kuncup: mutu I=2; mutu II=2; mutu III=2; cara uji dengan organoleptik.
      4. Minimum jumlah cabang: mutu I=3; mutu II=2; mutu III=1 ; cara uji dengan organoleptik.
      5. Susunan bunga dalam tangkai: mutu I=lengkap; mutu II=lengkap; mutu III=lengkap; cara uji dengan organoleptik.
      6. Bunga rusak karena serangga/jamur/mekanis: mutu I=tidak ada; mutu II=tidak ada; mutu III=tidak ada; cara uji organoleptik.
    2. Arachnis Maggie Oei
      1. Panjang tangkai: mutu I=60 cm; mutu II=42,5 cm; mutu III=32,5 cm; cara uji dengan SP-SMP-287-1980.
      2. Minimum jumlah bunga: mutu I=8; mutu II=8; mutu III=8; cara uji dengan organoleptik.
      3. Minimum. jumlah kuncup: mutu I=2; mutu II=2; mutu III=2; cara uji dengan organoleptik.
      4. Susunan bunga dalam tangkai: mutu I=lengkap; mutu II=lengkap; mutu III=lengkap; cara uji dengan organoleptik.
      5. Bunga rusak karena serangga/jamur/mekanis: mutu I=tidak ada; mutu II=tidak ada; mutu III=tidak ada; cara uji organoleptik.
    3. Onchidium Goldian Varientas Golden Shower
      1. Panjang tangkai: mutu I=67,5 cm; mutu II=60 cm; mutu III=35 cm; cara uji dengan SP-SMP-287-1980.
      2. Minimum jumlah bunga: mutu I=7; mutu II=7; mutu III=7; cara uji dengan SP-SMP- 288-1980.
      3. Minimum jumlah kuncup: mutu I=5; mutu II=5; mutu III=5; cara uji dengan SP-SMP- 288-1980.
      4. Minimum jumlah cabang: mutu I=9; mutu II=7; mutu III=27; cara uji dengan organoleptik.
    11.4. Pengambilan Contoh
    Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan terkecil dalam lot dan contoh dengan rincian sebagai berikut:
    1. Contoh yang diambil 1, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 1 – 3.
    2. Contoh yang diambil 3, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 4 – 25.
    3. Contoh yang diambil 6, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 26 – 50.
    4. Contoh yang diambil 8, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 51 – 100.
    5. Contoh yang diambil 10, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 101 – 150.
    6. Contoh yang diambil 12, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 151 – 200.
    7. Contoh yang diambil 15, untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot = 201 – lebih.
    Sedangkan untuk petugas pengambil contoh adalah orang yang telah berpengalaman/dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dalam suatu badan hukum.
    11.5. Pengemasan
    1) Cara pengemasan
    Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yang sesuai.
    2) Pemberian merek
    Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:
    1. Nama barang/varietas anggrek.
    2. Jenis mutu.
    3. Nama atau kode produsen/eksportir.
    4. Jumlah isi.
    5. Negara/tempat tujuan.
    6. Produksi Indonesia.
    12. DAFTAR PUSTAKA
    1. Osman, Fiyanti, Indah Prasasti (1989) Anggrek Dendrobium, Jakarta Penebar Swadaya IKAPI 219 hal.
    2. Tim Red. Trubus (1997) Jakarta. Anggrek Potong Penebar Swadaya 34 hal.
    3. Agribisnis Tanaman Hias, F.Rahardi, Sri Wahyuni, Eko M. Nurcahyo, Penerbar Swadaya 1993
    4. Budidaya Tanaman Anggrek – Departemen Pertanian 1987, 63 hal.
    5. Merawat Anggrek , Sutarni M. Soeryowinoto, Penerbit Yayasan Kanisius, 87 hal.
    Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS