Showing posts with label Tanaman Perkebunan. Show all posts
Showing posts with label Tanaman Perkebunan. Show all posts

Cara Menanam Manggis

M A N G G I S
( Garcinia mangostana L. )
1. SEJARAH SINGKAT
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat).
2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani pohon manggis adalah sebagai berikut:
  • Divisi : Spermatophyta
    • Sub divisi : Angiospermae
      • Kelas : Dicotyledonae
        • Keluarga : Guttiferae
          • Genus : Garcinia
            • Spesies : Garcinia mangostana L
Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon manggis, yaitu:
  1. Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9 mm; diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
  2. Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit buah 6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap tandan 1-2 butir.
  3. Kelompok kecil: panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6 mm; diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir. Klon yang dikembangkan adalah MBS1, MBS2, MBS3, MBS4, MBS5, MBS6 dan MBS 7.
3. MANFAAT TANAMAN
Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.
4. SENTRA PENANAMAN
Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
  1. Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga untuk tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu kencang.
  2. Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.500–2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
  3. Temperatur udara yang ideal berada pada kisaran 22-32°C.
5.2. Media Tanam
  1. Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik.
  2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya manggis adalah 5–7.
  3. Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50–200 m
5.3. Ketinggian Tempat
Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan. Pohon yang ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.
  1. 1) Persyaratan Benih
    1. Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah Biji yang akan dijadikan benih diambil dari buah tua yang berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yang berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yang berumur sedikitnya 10 tahun.
    2. Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah dan pucuk (entres) yang sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan.
  2. 2) Penyiapan Benih
    1. Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah Untuk menghilangkan daging buah, rendam buah dalam air bersih selama 1 minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir dan jamur terbuang. Biji akan mengelupas dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit. Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.
    2. Pucuk untuk sambungan berupa pucuk (satu buku) yang masih berdaun muda berasal dari pohon induk yang unggul dan sehat. Dua minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah dan pucuk diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm untuk lebih memacu pertumbuhan.
  3. 3) Teknik Penyemaian Benih
    1. Perbanyakan dengan biji dalam bedengan Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dalam lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea dan SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun, bibit dipindahkan ke dalam polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah dan kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.
    2. Penyemaian dan pembibitan di dalam polybag berukuran 20 x 30 cm. Satu/dua benih disemai di dalam polybag 20 x 30 cm yang dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus dan pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yang sisinya dilingkari papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1-2 hari sekali dan diberi urea dan SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam di lapangan atau dijadikan batang bawah pada penyambungan.
    3. Perbanyakan dengan penyambungan pucuk : Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:
      1. Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm.
      2. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
      3. Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dalam celah batang bawah.
      4. Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
      5. Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan dan simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka dan bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
      6. Selama penyambungan siram bibit secara rutin dan siangi gulma.
    4. Perbanyakan dengan penyambungan susuan Adapun cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:
      1. Pilih pohon induk yang produktif sebagai batang atas.
      2. Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakan di atas tempat yang lebih tinggi daripada pohon induk.
      3. Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk untuk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
      4. Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm.
      5. Sayat pula cabang entres dengan cara yang sama.
      6. Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
      7. Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan.
      8. Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan intensif.
      9. Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) dan ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
      10. Bibit susuan yang baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.
6.2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air.
  2. Pembukaan Lahan
    1. Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
    2. Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
  3. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m dan diatur dengan cara:
    1. segi tiga sama kaki.
    2. diagonal.
    3. bujur sangkar (segi empat).
  4. Pemupukan : Bibit ditanam di musim hujan kecuali di daerah yang beririgasi sepanjang tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250 gram SP-36 dan 200 gram KCl ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah.
6.3. Teknik Penanaman
1) Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm dan tempatkan tanah galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm dan tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dalam (galian ke dua) dan masukkan kembali lapisan tanah atas yang telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang. Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah lubang. Untuk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul dan saluran drainase untuk mencegah erosi.
2) Cara Penanaman
Dengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per hektar. Cara menanam bibit yang benar adalah sebagai berikut:
  1. Siram bibit di dalam polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan dengan mudah.
  2. Buang sebagian akar yang terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.
  3. Masukkan bibit ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai batas akar dan padatkan tanah perlahan-lahan.
  4. Siram sampai tanah cukup lembab.
  5. Beri naungan yang terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami dan mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia dan Lamtoro.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan dan penggemburanyaitu dua kali dalam setahun.
2) Perempalan/Pemangkasan
Ranting-ranting yang tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah perlu dipangkas untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Gunakan gunting pangkas yang bersih dan tajam untuk menghindari infeksi dan lapisi bekas pangkasan dengan ter.
3) Pemupukan
Jenis dan dosis pemupukan anjuran adalah:
  1. Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 dan KCl (3:2:1) sebanyak 200-250 gram/pohon.
  2. Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700 gram SP-36 dan 900-1000 gram KCl (3:1:2) yang diberikan dalam dua sampai tiga kali.
  3. Pohon berumur 4 tahun dan seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36 dan KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang. Pupuk ditaburkan di dalam larikan/di dalam lubang-lubang di sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. Dalam larikan dan lubang sekitar 10-20 cm sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm.
4) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman yang berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yang cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Sedangkan pada pohon manggis yang berumur lebih dari lima tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.
5) Pemberian Mulsa
Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling batang yang masih kecil untuk menekan gulma, menjaga kelembaban dan aerasi dan mengurangi penguapan air.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
  • Ulat bulu
    • Hama ini melubangi daun.
    • Pengendalian: (1) menjaga sanitasi lingkungan dan pemeliharaan tanaman yang baik; (2) penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
7.2. Penyakit
  1. Bercak daun
    • Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan Helminthosporium sp.
    • Gejala: bercak pada daun yang tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) dan hitam pada sisi atas dan bawah daun (Gloesporium sp.).
    • Pengendalian: mengurangi kelembaban yang berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yang terserang dan menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
  2. Jamur upas
    • Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.
    • Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.
    • Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit dan kayu yang terserang parah dan mengolesi bagian yang dipotong dengan cat, atau disemprot dengan Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.
  3. Hawar benang
    • Penyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.
    • Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang dan ranting membentuk benang putih yang dapat meluas sampai menutupi permukaan bawah daun.
    • Pengendalian: menjaga kebersihan dan memangkas daun yang terserang.
  4. Kanker batang
    • Penyebab: jamur Botryophaerisa ribis.
    • Gejala: warna kulit batang dan cabang berubah dan mengeluarkan getah.
    • Pengendalian:
      1. perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, pemotongan tanaman yang sakit;
      2. penyemprotan fungisida Benlate untuk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi penyakit lainnya.
  5. Hawar rambut
    • Penyebab: jamur Marasmius equicrinis Mull.
    • Gejala: permukaan tanaman manggis ditutupi bentuk serupa benang berwarna coklat tua kehitaman mirip ekor kuda.
    • Pengendalian: sama dengan kanker batang.
  6. Busuk buah
    • Penyebab: jamur Botryodiplodia theobromae Penz.
    • Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah dan meluas ke seluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram.
    • Pengendalian: sama dengan kanker batang.
  7. Busuk akar
    • Penyebab: jamur Fomes noxious Corner.
    • Gejala: akar busuk dan berwarna coklat.
    • Pengendalian: sama dengan kanker batang
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan manggis. Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen dan ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :
  1. Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter 55-60 mm.
  2. Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
  3. Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
  4. Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
  5. Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-65 mm.
Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan untuk ekspor pada umur 104-108 SBM.
8.2. Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam. Untuk mencapai buah di tempat yang tinggi dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yang dilengkapi pisau dan keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena manggis adalah pohon hutan yang umurnya dapat lebih dari 25 tahun.
8.3. Periode Panen
Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya.
8.4. Perkiraan Produksi
Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata 30 buah/pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur pohon. Pada puncak produksi, tanaman yang dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah
9. PASCAPANEN
  1. Pengumpulan : Buah dikumpulkan di dalam wadah dan ditempatkan di lokasi yang teduh dan nyaman.
  2. Penyortiran dan Penggolongan : Tempatkan buah yang baik dengan yang rusak dan yang busuk dalam wadah yang berbeda. Lakukan penyortiran berdasarkan ukuran buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok yaitu besar, sedang dan kecil.
  3. Penyimpanan : Pada ruangan dengan temperatur 4-6 derajat C buah dapat tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33 hari.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya manggis seluas 1 hektar pada populasi 100-125 tanaman untuk inventasi selama 20 tahun. Analisis dilakukan pada tahun 1999 di Jawa Barat.
  1. Biaya produksi tahun ke-0
    1. Bibit stek sambung 125 batang Rp. 1.875.000,-
    2. Pupuk
      • Pupuk kandang 3 ton @ Rp 150.000,- Rp. 450.000,-
      • Urea 50 kg @ Rp 1.500,- Rp. 75.000,-
      • SP-36 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
      • KCl 20 kg @ Rp. 1.650,- Rp. 33.000,-
    3. Tanam
      • Pembuatan lubang tanam 10 HKP @ Rp. 7000,- Rp. 70.000,-
      • Penanaman 5 HKP @ Rp. 7000,- Rp. 35.000,-
  2. Biaya produksi tahun ke-1 s.d. ke-6
    1. Sewa lahan 6 tahun Rp. 12.000.000,-
    2. Pupuk
      • Urea 375 kg @ Rp 1.500,- Rp. 562.500,-
      • SP-36 300 kg @ Rp 1.800,- Rp. 540.000,-
      • KCl 240 kg @ Rp. 1 650,- Rp. 396.000,-
    3. Pestisida
      • Insektisida 120 kg @ Rp. 50.000,- Rp. 6.000.000,-
      • Fungisida 120 liter @ Rp. 65.000,- Rp. 7.800.000,-
    4. Alat
      • Keranjang 50 buah Rp. 150.000,-
      • Cangkul 10 buah Rp. 100.000,-
      • Hand sprayer 2 buah @ Rp 350.000,- Rp. 700.000,-
    5. Tenaga kerja
      • Penyiangan 60 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 420.000,-
      • Pemupukan 90 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 630.000,-
      • Penyemprotan 480 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 3.360.000,-
      • Panen/pasca panen pertama 50 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 350.000,-
    6. Biaya tak terduga 10% Rp. 3.559.150,-
  3. Biaya produksi tahun ke-7 s.d. ke-20
    1. Sewa lahan selama 14 tahun Rp. 28.000.000,-
    2. Pupuk
      • Urea 875 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 1.312.500,-
      • TSP 700 kg @ Rp. 3.500,- Rp. 2.450.000,-
      • KCl 560 kg @ Rp. 1.650,- Rp. 924.000,-
      • NPK 350 kg @ Rp 2.400,- Rp. 840.000,-
      • Pupuk kandang 42 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 6.300.000,-
    3. Pestisida
      • Insektisida 140 kg @ Rp. 50.000,- Rp 7.000.000,-
      • Fungisida 140 liter @ Rp. 65.000,- Rp. 9.100.000,-
    4. Alat
      • Keranjang 200 buah Rp. 600.000,-
    5. Tenaga kerja
      • Penyiangan 140 HKP @ Rp 7.000,- Rp. 980.000,-
      • Pemupukan 210 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 1.470.000,-
      • Penyemprotan 1.120 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 7.840.000,-
      • Panen dan pasca panen 10.000 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 70.000.000,-
    6. Biaya tak terduga 10% Rp. 13.436.650,-
    • Jumlah biaya produksi 20 tahun Rp. 186.953.800,-Rata-rata biaya produksi/tahun Rp. 9.347.690,-
  4. Pendapatan:
    1. Panen perdana tahun ke 6, Hasil rata-rata 30 buah/pohon Rp. 562.500,-
    2. Panen tahun ke 7 Hasil rata-rata 200 buah/pohon Rp. 3.750.000,-
    3. Panen tahun ke 8 Hasil rata-rata 800 buah/pohon Rp. 15.000.000,-
    4. Panen tahun ke 9 Hasil rata-rata 900 buah/pohon Rp. 16.875.000,-
    5. Panen tahun ke 10 Hasil rata-rata 1.500 buah/pohon Rp. 28.125.000,-
    6. Panen tahun ke 11 Hasil rata-rata1.750 buah/pohon Rp 32.812.000,-
    7. Panen tahun ke 12 – 18 Hasil rata-rata 2.000 buah/pohon Rp. 37.500.000 -
    8. Panen tahun ke 19 Hasil rata-rata 1.750 buah/pohon Rp. 10.500.000 -
    9. Panen tahun ke 20 Hasil rata-rata 1.500 buah/pohon Rp. 32.812.000,-
    10. Produksi selama 20 th hasil dari 100 ph 2.243.000 buah Rp. 336.450.000 -
  5. Keuntungan
    1. Keuntungan selama 20 tahun Rp. 149.496.200 -
    2. Keuntungan per tahun Rp. 7.474.810,-
  6. Parameter kelayakan usaha 1. Output/Input rasio = 1,8
Keterangan: HKP hari kerja pria, Keuntungan baru diraih tahun ke 11. Perkiraan tanaman produktif adalah 100 pohon/tahun, Harga jual rata-rata Rp. 60/buah. (tingkat petani, tahun 1999).
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Masyarakat dunia mengenal manggis sebagai Queen of fruits karena rasanya yang exotic yaitu manis, asam berpadu dengan sedikit sepat. Prospek pengembangan agribisnis manggis sangat cerah meningkat perminat buah ini di luar negeri banyak dan harganya relatif mahal. Taiwan adalah pasar terbesar manggis Indonesia, selama tahun 1994, Taiwan mengimpor manggis Indonesia sebanyak 2.235.177 kg atau 83% dari total ekspor buah Indonesia. Negara lain yang mengimpor manggis adalah a.l. Jepang, Brunei, Hongkong, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Belanda, Perancis, Swis, Amerika Serikat. Peluang pasar luar negeri diperkirakan terus meningkat dengan penambahan volume 10,7% per tahun. Harga manggis di pasar tradisional relatif murah karena manggis yang dipasarkan di dalam negeri adalah sisa ekspor, jadi mutunya sudah tidak baik. Jika produsen dapat menghasilkan buah manggis dengan mutu yang merata dan konstan, sudah pasti harga tersebut akan jauh meningkat. Kendala agribisnis manggis adalah umur panen tanaman yang bisa mencapai 6 tahun, sehingga pengembalian modal tidak dapat berlangsung cepat. Karena itu diperlukan para pemodal kuat yang tetap dapat bertahan sampai modal agribisnis manggisnya kembali setelah menunggu 11 tahun sejak tanam.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi diskripsi,klasifikasi dan standar mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, cara pengemasan.
11.2. Diskripsi
Standar mutu buah manggis tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01–3211-1992.
11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Terdiri dari 3 jenis mutu, yaitu mutu super, mutu I, mutu II.
  1. Keseragaman: mutu super=seragam; mutu I=seragam; mutu II=seragam.
  2. Diameter: mutu super>65 mm; mutu I=55–56 mm; mutu II<55 mm.
  3. Tingkat keseragaman: mutu super=segar; mutu I=segar; mutu=II segar.
  4. Warna kulit: mutu super hijau; mutu I=kemerahan s/d merah; mutu II=muda mengkilat
  5. Buah cacat atau busuk (jumlah/jumlah): mutu super=0%; mutu I=0%; mutu II=0%
  6. Tangkai dan atau kelopak: mutu super utuh, mutu I utuh, mutu II utuh
  7. kadar kotoran (b/b): mutu super=0%; mutu I=0%; mutu II=0%
  8. Serangga hidup dan atau mati :mutu super=tidak ada; mutu I=tidak ada; mutu=II tidak ada.
  9. Warna daging buah: mutu super=putih bersih; mutu I=khas manggis putih; mutu II=bersih khas manggis
Untuk pengklasifikasian dilakukan pengujian diantaranya adalah:
a) Penentuan ukur diameter
Ukur setiap panjang garis tengah yang tegak lurus pada tinggi buah manggis segar dari seluruh contoh uji dengan menggunakan alat pengukur diameter yang sesuai. Pisahkan sesuai dengan ketentuan penggolongan yang dinyatakan dalam standar yaitu>65 mm; 55–65 mm; <55 mm.
b) Penentuan buah cacat dan atau busuk pada buah manggis segar.
Hitung jumlah seluruh contoh uji buah segar, amati satu persatu dari buah yang bersangkutan dari secara visual dan organoleptik serta pisahkan buah yang cacat/busuk sesuai dengan jenis cacat dan batasan busuk sebagai berikut:
  1. Buah cacat cuaca dan mekanis yang rusak memar, luka pada kulit dan daging buah akibat tekanan, benturan dan getaran.
  2. Buah cacat fisiologis yaitu buah yang tingkat kematangannya sudah berlanjut.
  3. Buah cacat fisiologis yaitu buah yang tingkat kematangannya sudah berlanjut
  4. Buah cacat karena hama dan penyakit yaitu buah yang sudah tercemar oleh serangga dan pathogen perusak.
  5. Buah dinyatakan busuk apabila daging/kulit buah telah terlihat pembusukan yang dapat diidentifikasikan secara visual.
c) Penentuan kadar kotoran Timbang seluruh contoh uji buah manggis segar, amati secara visual adanya kotoran yaitu semua bahan bukan buah manggis segar seperti tanah, bahan tanaman yang nampak menempel pada buah manggis segar/berada pada kemasan yang tampak secara visual. Pisahkan kotoran yang terdapat pada buah manggis segar dan kemasan, seperti tanah, potongan daun/benda lain yang termasuk kotoran yang menempel pada buah manggis segar dan timbanglah.
d) Penentuan kesegaran
Hitung jumlah seluruh contoh uji buah manggis segar, amati satu persatu buah segar secara visual dan pisahkan buah yang dinyatakan tidak segar yaitu dengan memperhatikan kondisi kulit buah. Hitung jumlah satuan buah yang dinilai kurang segar dan hitung pula presentase jumlah satuan buah yang dinilai kurang segar terhadap jumlah seluruh contoh uji.
e) Penentuan adanya serangga hidup atau mati
Amati secara visual adanya serangga hidup dan mati pada buah dan kemasan.
11.4. Pengambilan Contoh
Suatu partai/lot buah manggis segar terdiri dari maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti pada data dibawah ini :
  1. Jumlah kemasan dalam partai/lot 1–5: contoh yang diambil 5.
  2. Jumlah kemasan dalam partai/lot 6–100: contoh yang diambil 7.
  3. Jumlah kemasan dalam partai/lot 101–300: contoh yang diambil 9.
  4. Jumlah kemasan dalam partai/lot 301–500: contoh yang diambil 10.
  5. Jumlah kemasan dalam partai/lot 501–1000 : contoh yang diambil semua.
Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya 3 kg kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan berat kurang dari 3 bungkus harus diambil contoh sekurang-kurangnya dari dua kemasan. Dari jumlah buah yang terkumpul kemudian secara acak contoh sekurang-kurangnya 3 kg untuk diuji. Petugas pengambil contoh harus yang memenuhi persyarat, yaitu orang yang telah berpengalaman/telah dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.
11.5. Pengemasan
Buah manggis segar dikemas dengan kotak karton baru/keranjang plastik yang kokoh, baik, bersih dan kering, berventilasi, dengan berat bersih setiap kemasan sebesar 2 kg untuk kemasan karton dan 10 kg untuk kemasan keranjang plastik. Dan juga digunakan kemasan yang berat berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli.
12. DAFTAR PUSTAKA
  1. Rahmat Rukmana, Ir. 1995. Budidaya Manggis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
  2. Rismunandar. 1986. Mengenal Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru. Bandung
  3. Suyanti Satuhu. 1997. Penanganan Manggis Segar untuk Ekspor. Penebar Swadaya. Jakarta.
  4. Reza Tirtawinata, Ir. 1997. Memilih Biji Manggis untuk Bibit. Trubus No. 335.
  5. Reza Tirtawinata, Ir. 1998. Pohon Pelindung untuk Tanaman Manggis Muda. Trubus no. 342.
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS

Cara Menanam Kurma

Langkah Pertama Menyemaikan biji kurma dengan cara
Bahan:
1.     Beberapa biji kurma segar yang dagingnya udah dimakan sampai bersih (yang eke pake kurma ‘Deglet Nour’)
2.    Gelas

3.    Air bersih
4.    Kapas
5.    Toples
6.    Pisau/pinset
7.    Pot-pot kecil (atau eke pake bekas gelas plastic jus yang bawahnya dilubangi utk drainase air)
8.    Media tanam (berupa campuran tanah+kompos+pasir+sekam yang bisa dibeli di penjual tanaman hias, ± IDR 6,000/karung.)
Langkah:

1.     Siapkan biji kurma yang telah dimakan daging buahnya sampai bersih. Siapkan lebih dari 3 biji ya, untuk jaga-jaga biji mana saja yang akan jadi jantan dan betina.
2.    Rendam biji2 tsb ke dalam gelas yang telah diisi air bersih selama 2 hari.
3.    Selama masa perendaman, cek keadaan air rendaman dan biji yang direndam. Jika air rendaman menjadi kecoklatan, maka ganti airnya. Jika kulit ari atau sisa2 daging buah dari biji tsb melunak dan mengelupas, maka buang kulit ari atau sisa2 daging buah tsb menggunakan ujung pisau/pinset. Perlu diperhatikan: biji yang akan disemai harus bersih dari kulit ari dan sisa-sisa daging buah agar saat penyemaian tidak ditumbuhi jamur.
4.   Siapkan toples, lapisi dasar toples menggunakan kapas bersih setebal 1 lapisan saja. Beri air pada lapisan kapas tersebut sampai lembab dan tidak perlu sampai menggenang.
5.    Letakkan biji-biji tersebut di atas lapisan kapas.

6.   Tutup toples dengan rapat, letakkan toples di tempat-tempat yang hangat dan terlindung dari cahaya matahari seperti: di dalam lemari, di dekat pemanas air, dsb. Perlu diperhatikan:dalam proses penyemaian dibutuhkan kondisi yang hangat dan lembab. Kira2 butuh T sekitar 30oC.
7.    Sesekali cek keadaan biji dan kapas di dalam toples. Bisa 3 atau 4 hari sekali. Jika kapas kering, maka berilah beberapa sendok makan air. Jika kapas menjadi kecoklatan dan ditumbuhi jamur, maka gantilah dgn yang baru. Jika biji ditumbuhi jamur, maka bersihkan permukaan biji dari jamur yang mengganggu dgn ujung pisau/pinset.
8.    Kira-kira dalam waktu 1 minggu di dalam toples, biji akan menampakkan bintik kecambah mungil tepat di tanda lingkaran yang ada di permukaan biji. Maka, biarkan biji tetap berkecambah di dalam toples yang hangat dan lembab.
9.    Saat kecambah mulai panjang ± 2 cm dalam waktu 1.5-2 minggu maka iniliah saatnya memindahkan biji ke dalam media tanam.

Kecambah yang telah berumur 1.5 minggu
10.  Siapkan pot yang telah diisi media tanam sampai dengan ketinggian ¾ pot. Siram media tanam tersebut sampai lembab (jangan ada genangan).
11.  Kubur biji yang berkecambah secara perlahan-lahan dengan kedalaman ± 1 cm. Sirami biji dengan beberapa sendok air tiap 2 hari sekali untuk menjaga tanah tetap lembab.
12.  Tunggu sampai muncul bakal daun. Tetap sirami tanaman tiap 2 hari sekali.
!13.  Biarkan tanaman tetap tumbuh di dalam pot kecil dan pindahkan ke pot/halaman jika tanaman tumbuh lebih besar lagi.



Tumbuh bakal daun setelah berumur 1.5 bulan

Bagi eke yang kesepian ini, mengamati pertumbuhan biji kurma ini sangat menyenangkan dan menghibur. Meskipun si doi diam saja dan tidak bergeming, tapi eke yakin si doi senang dgn kehidupannya yang baru dan tau kalo dia dirawat *lebay dikit gpp. Info aja, sampai saat ini kecambah kurma eke sampai dalam tahap muncul bakal daun kira2 setinggi 4 cm. Biji yang dikubur pun ikut menyembul di permukaan tanah. Harapan eke semoga tanaman ini kelak jadi tanaman yg berguna. Setidaknya kalo tidak bisa berbuah, bisa digunakan sebagai tanaman dekorasi utk tema mediterania.

atau dengan cara:

  1. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah dengan mencari bibit kurma di toko yang menyediakannya. Atau mungkin juga bisa membeli kurma yang biasa anda makan. Biji dari kurma yang anda beli inilah yang nantinya akan anda tanam.
  2. Langkah kedua adalah dengan melakukan perendaman biji kurma. Hal ini anda lakukan 2 x 24jam. Pertama anda rendam biji kurma yang telah anda siapkan selama kurang lebih 24 jam, lalu bersihkan dari daging kurma yang masih menempel pada biji. Setelah itu lakukan perendaman serupa hingga 24 jam agar biji kurma benar-benar bersih dan siap untuk anda tanam.
  3. Setelah melakukan proses perendaman maka selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah menyimpannya dalam wadah yang memiliki kelembaban yang cukup semisal kotak makan ataupun wadah yang lainnya yang tertutup. Selain itu jangan lupa anda menambahkan tisu basah pada bagian bawah wadah agar kelembaban udara di dalam wadah tetap terjaga.
  4. 2 minggu kemudian biji kurma tersebut akan muncul bintik putih. Dan ini merupakan tanda bahwa itulah yang nantinya menjadi bakal akar dari kurma anda.
  5. Ketika ukurannya telah semakin besar kira-kira 1 hingga 2 cm, anda pindahkan ke wadah lain semisal polybag atau pot kecil yang telah anda beri media tanam yang pas.
  6. Biji kurma anda pun akan memunculkan daun, nah ketika daun ini telah mencapai ketinggian lebih dari 1/2m, bibit kurma pun siap untuk anda pindahkan ke pekarangan anda.

Cara Menyadap Karet

Menyadap berdasarkan kamus bahasa bapak saya artinya adalah mengambil, sedangkan arti menyadap karet adalah mengambil ketah karet atau lateks dengan cara melukai atau menggores kulit dari pohon karet. Teknik menyadap yang terdapat pada masyarakat sangatlah banyak, kali ini saya akan membahasnya sebagian pada posting kali ini. Kewajiban saya disini hanya menyampaikan ilmu yang saya peroleh kehalayak umum jadi mohon untuk dikoreksi kembali ilmu yang saya dapat ini. Untuk mengyadap perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya akan saya bahas dibawah ini :
A. Penentuan Matang Sadap
Matang sadapTanaman karet akan siap apabila sudah matang sadap pohon, artinya tanaman karet telah sanggup disadap untuk dapat diambil lateksnya tanpa menyebabkan gangguan yang berarti terhadap pertumbuhan dan kesehatannya. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan lilit batang pada umur tanaman .
1. Umur Tanaman.
 
Dalam keadaan pertumbuhan normal, tanaman karet akan siap disadap pada umur 5 – 6 tahun. Namun demikian seringkali dijumpai tanaman belum siap disadap walau umurnya sudah lebih dari 6 tahun. Hal ini terjadi akibat kondisi lingkungan dan pemeliharaan yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Sebenarnya Penyadapan karet dapat dilakukan pada usia kurang dari 5 tahun dengan syarat kondisi lingkungan dan pemeliharaan dilakukan dengan sangat baik sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih cepat. Artinya umur tanaman karet tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan matang sadap dan hanya dapat digunakan sebagai pedoman untuk pengukuran lilit batang .
2 Pengukuran lilit batang
Lilit batang telah disepakati sebagai pedoman untuk mengetahui pertumbuhan tanaman karet, karena hasil tanaman karet berupa lateks diperoleh dari batangnya (kulit batang). Tanaman karet dikatakan matang sadap apabila lilit batang sudah mencapai 45 cm atau lebih. Pengukuran lilit batang untuk menentukan matang sadap mulai dilakukan pada waktu tanaman berumur 4 tahun. Lilit batang diukur pada ketinggian batang 100 cm dari pertautan mata okulasi.
3. Matang Sadap Kebun
Penyadapan dapat dimulai setelah kebun karet memenuhi kriteria matang sadap kebun. Kebun dikatakan matang sadap kebun apabila jumlah tanaman yang sudah matang sadap pohon sudah mencapi 60% atau lebih. Pada kebun yang terpelihara dengan baik, jumlah tanaman yang matang sadap pohon biasanya telah mencapai 60-70% pada umur 4-5 tahun.
B. Persiapan Pembukaan Bidang Sadap
Sebelum melakukan pembukaan bidang sadap dilakukan Penggambaran bidang sadap pada kebun yang sudah mencapai matang sadap. Kriteria yang ditetapkan dalam penggambaran bidang sadap terdiri dari tinggi bukaan sadap, arah dan sudut kemiringan irisan sadap, panjang irisan sadap, dan letak bidang sadap . 1. Tinggi bukaan sadap adalah 130 cm diatas pertautan okulasi. Ketinggian ini berbeda dengan ketinggian pengukuran lilit batang untuk penentuan matang sadap. 2. Arah dan sudut kemiringan irisan sadap diharapkan dapat memotong pembuluh lateks sebanyak mungkin agar lateks yang keluar maksimal. Posisi pembuluh lateks pada umumnya tidak sejajar dengan batang tanaman tetapi agak miring dari kanan atas kekiri bawah membentuk sudut 3,7 derajat dengan bidang tegak. Agar pembuluh yang terpotong maksimal jumlahnya, arah irisan sadap harus dari kiri atas kekanan bawah tegak lurus terhadap pembulu lateks. Sudut kemiringan irisan sadap berpengaruh terhadap produksi. Sudut kemiringan yang paling baik berkisar antar 30 – 40 derajat terhadap bidang datar untuk bidang sadap bawah dan 45 derajat pada bidang sadap atas. Sudut kemiringan sadap juga berpengarug pada aliran lateks kearah mangkuk sadap. Sudut kemiringan yang terlalu datar dapat menyimpang dari alur aliran lateks, selain itu dapat menyebabkan aliran lateks menjadi lambat dan sering membeku sebelum sampai kemangkuk. 3. Panjang irisan sadap sangat berpengaruh terhadap produksi dan pertumbuhan tanaman. Panjang irisan sadap yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah ½ S ( irisan miring sepanjang ½ spiral ) 4. Penentuan letak bidang sadap perlu dilakukan agar pelaksanaan penyadapn cepat dan mudah dikontrol. Oleh karena itu bidang sadap harus diletakkan pada arah yang sama dengan arah pergerakan penyadap waktu menyadap. Jadi bidang sadap diletakkan pada arah timur-barat ( pada jarak antar tanaman yang pendek ) 5. Pemasangan talang sadap dilakukan bertujuan supaya tidak mengganggu pelaksanaan penyadapan sehingga lateks dapt mengalir dengan baik dan tidak terlalu banyak meninggalkan getah bekuan pada batang,. Talang sadap baiknya dibuat dari seng dengan lebar 2,5 cm dan panjang +/- 8 cm dipasang pada jarak 5-10cm dari ujung irisan bagian bawah.. Pemasangan mangkuk sadap dilakukan pada jarak 15 cm – 20 cm dibawah talang sadap hal ini dilakukan agar lateks dapat mengalir sampai ke mangkuk dengan baik, mangkuk pada umumnya terbuat dari tanah liat, plastik, alumunium, atau batok kelapa yang diikat dengan menggunakan kawat

C. Pelaksanaan Penyadapan
1. Kedalaman Irisan Sadap
Pembuluh lateks dalam kulit batang tersusun berupa barisan dan terdapat pada bagian luar sampai bagian dalam kulit, semakin kedalam jumlah pembuluh kateks semakin banyak. Penyadapan diharapkan dapat dilakukan selama 25 – 30 tahun karena itu diusahakan pulit pulihan dapat terbentuk dengan baik oleh karena itu kerusakan saat penyadapan harus dihindari. Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah 1 mm – 1,5 mm agar pohon dapat disadap 25 – 30 tahun.
2. Ketebalan irisan sadap
Lateks akan mengalir dengan cepat pada awalnya, dan semakin lama akhirnya akan semakin lambat hingga akhirnya terhenti sama sekali. Hal ini disebabkan tersumbatnya ujung pembuluh lateks dengan gumpalan lateks. Sumbatan berupa lapisan yang sangat tipis. Lateks akan mengalir bila sumbatan dibuang dengan cara mengiris kulit pada hari sadap berikutnya dengan ketebalan 1,5 mm – 2 mm setiap penyadapan . 3. Frekuensi penyadapan adalah jumlah penyadapan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Penentuan frekuensi penyadapan sangat erat kaitannya dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan. Dengan panjang irisan ½ spiral (1/2 S) , frekuensi penyadapan yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah satu kali dalam 3 hari (d/3) untuk 2 tahun pertama penyadapan, dan kemudian diubah menjadi satu kali dalam dalam 2 hari (d/2) untuk tahun selanjutnya. Menjelang peremajaan tanaman, panjang irisan dan frekuensi penyadapan dapat dilakukan secara bebas . 4. Waktu penyadapan Jumlah lateks yang keluar kecepatan alirannya dipengaruhi oleh tekanan turgor sel. Tekanan turgor mencapai maksimum pada saat menjelang fajar, dan akan menurun bila hari semakin siang. Oleh karena itu penyadapan sebaiknya dilakukan sepagi mungkin setelah penyadap dapat melihat tanaman dengan jelas, yaitu jam 05.00 – 07.00 .
D. Sistem Eksploitasi
Kemampuan tanaman dalam menghasilkan lateks berubah yang dipengaruhi oleh umur tanaman. Oleh karena itu aturan penyadapannya juga harus disesuaikan dalam suatu sistem sadap yakni aturan-aturan yang dilakukan pada suatu periode. Beberapa sistem sadap yang dirangkai dan dilakukan secara berurutan sepanjang siklus produksi tanaman dinamakan sistem eksploitasi. Sistem ekploitasi yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah sistem eksploitasi konvensiona

Cara Menanam Karet

Tanaman yang memiliki nama latin Hevea braziliensis ini menjadi salah satu tanaman jangka panjang yang digandrungi oleh masyarakat khususnya kalangan menengah keatas. Tanaman yang berasal dari negeri Brasil ini dipandang sebagai investasi yang sangat menjanjikan. Selain itu juga, Karet mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat indonesia, yaitu Sebagai salah satu komoditi penghasil devisa negara serta sebagai tempat persediaanya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar.

Melihat dari latar belakang tersebut, CaraMenanam.com sedikit berbagi informasi seputar Budidaya Tanaman Karet Yang Baik Dan Benar diantaranya senagai berikut;

1. Persiapan Lahan Tanam.
Untuk lahan tanam pada tanaman karet ini memiliki syarat atau kriteria tanah yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu ;
  • Tanah harus gembur.
  • Kedalaman antara 1-2 meter.
  • Tidak bercadas.
  • PH tanah 3,5 – 7,0.
  • Ketinggian tempat antara 0 – 400 meter paling baik pada ketinggian 0 – 200 meter, setiap kenaikan 200 meter matang sedap terlambat 6 bulan.
Selain dari kriteria tanah, iklim juga mempengaruhi tumbuh kembang tanaman karet itu sendiri. Iklim yang cocok adalah Curah hujan minimum 1.500 mm pertahun, jumlah hari hujan 100 – 150 hari, curah hujan optimum 2.500 – 4.000 mm.

2. Penanaman.
Untuk penanaman diperlukan tahap-tahapan sebagai berikut ;
  • Pembuatan lubang tanam dan pengajiran kedua.
  • Jarak tanam untuk tanah ringan 45X45X30 Cm, untuk tanah berat 60 X 60 X 40 Cm.
  • Lubang dibiarkan satu bulan atau lebih.
  • Jenis penutup tanah; Puecaria Javanica, Colopogonium moconoides dan centrosema fubercens, penanaman dapat diatur atau ditugal setelah tanah diolah dan di bersihkan, jumlah bibit yang ditanam 15 – 20 Kg/Ha dengan perbandingan 1 : 5 : 4 antara Pueraria Javanoica : Colopoganium moconoides dan cetrosema fubercens.
  • Penanaman ; bibit ditanam pada lubang tanah yang telah dsiberi tanda dan ditekan sehingga leher akan tetap sejajar dengan permukaan tanah, tanah sekeliling bibit diinjak-injak sampai padat sehingga bibit tidak goyang, untuk stump mata tidur mata menghadap ke sekatan atau di sesuaikan dengan arah angin.

3. Pemeliharaan.
Setelah penanaman tanaman karet selanjutnya ke tahap pemeliharaan, baik secara rutin maupun secara berkala. Untuk pemeliharaan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu;

A. Penyulaman.
  • Bibit yang baru ditanam selama tiga bulan pertama setelah tanam diamati terus menerus.
  • Tanaman yang mati segera diganti.
  • Klon tanaman  untuk penyulaman harus sama.
  • Penyulaman dilakukan sampai unsur 2 tahun.
  • Penyulaman setelah itu dapat berkurang atau terlambat pertumbuhannya.

B. Pemotongan Tunas Palsu.
Tunas palsu dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 1 kali 2 minggu, sedangkan tunas liar dibuang sampai tanaman mencapai ketinggian 1,80 meter.

C. Merangsang Percabangan.
Bila tanaman sudah berumur 2 – 3 tahun dengan tinggi berkisar 3,5 meter belum mempunyai cabang perlu diadakan perangsangan dengan cara :
  • Pengeringan batang (ring out)
  • Pembungkusan pucuk daun (leaf felding)
  • Penanggalan (tapping)

D. Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun yaitu menjelang musim hujan dan akhir musim kemarau, sebelumnya tanaman dibersihkan dulu dari rerumputan dibuat larikan melingkar selama – 10 Cm. Pemupukan pertama kurang lebih 10 Cm dari pohon dan semakin besar disesuaikan dengan lingkaran tajuk.

4. Masa Panen Dan Pasca Panen.
Ini merupakan tahap terakhir menanam karet. Karet ini cara memanennya yaitu dengan cara di sadap. untuk tanda-tanda tanaman karet siap untuk disadap yaitu Umur tanaman rata-rata 6 tahun atau 55% dari areal 1 hektar sudah mencapai lingkar batang 45 Cm sampai dengan 50 Cm. Disadap berselang 1 hari atau 2 hari setengah lingkar batang. Hasil karet dari sadapan disebut juga sebagai lateks. Nah untuk penglahan lateks tersebut sebagai berikut ;
  • Standar karet kebun diturunkan dari rata-rata 32% menjadi 16% dengan jalan memberi air yang bening atau yang bersih.
  • Kemudian dicampur dengancuka/setiap 1 Kg karet kering 350 s/d 375 Cc larutan 1% cuka.
  • Dibiarkan sampai beku.
  • Kemudian digiling dalam gilingan polos dan kembang, kemudian direndam rata-rata 60 menit.
  • Disadap selama 1 minggu.

Cara Menanam Coklat / kakao

Kakao sebagai bahan dasar pembuatan coklat mempunyai prospek bisnis yang bagus. Banyak orang yang berniat membudidayakan kakao karena keuntungan yang didapatkan lumayan besar. Namun dalam proses budidaya kakao tersebut prosesnya tidak sesederhana tanaman-tanaman lain. Kakao membutuhkan perhatian khusus supaya hasil panennya maksimal dan berkualitas. Selain persiapan lahan yang harus dilakukan dengan matang dan juga pembibitan yang memerlukan proses panjang. Penanaman Kakao juga memiliki beberapa langkah yang hars diperhatikan bagi para calon pembudidaya coklat mentah ini. Berikut adalah langkah-langkah dalam penanaman kakao:

Cara Menanam Cempedak


Menanam Cempedak

Cempedak adalah tanaman buah yang cukup menggiurkan untuk dibudidayakan.  Sebagian orang yang sensitive bahkan lebih tertarik membudidayakan cempedak dibandingkan durian. Selain itu, sangat sedikit orang yang serius membudidayakan cempedak ini, jadi harganya pun hampir selalu melambung

Cara Menanam Cengkeh


Budidaya, Tanaman, Cengkeh, cara menanam cengkeh


Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas,  berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
  • Pohonnya sehat    
  • Percabangannya mulai dari bawah dan rapat    
  • Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit    
  • Umurnya 10 tahun ke atas    
  • Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon.
Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.
Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
Tempat  persemaian harus terlindung dari angin kencang
Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :

  • Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
  • Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
  • Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
  • Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
  • Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  • Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
  • Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
  • Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
  • Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.

Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu  dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.
Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.
Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.
Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan  selanjutnya
 
Sumber : http://bestbudidayatanaman.blogspot.com

Cara Menanam Cengkeh

CARA MENANAM CENGKEH YANG TEPAT
Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
  • Pohonnya sehat 
  • Percabangannya mulai dari bawah dan rapat 
  • Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit 
  • Umurnya 10 tahun ke atas 
  • Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon. 

Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.

Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
Tempat persemaian harus terlindung dari angin kencang
Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :
  • Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
  • Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
  • Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
  • Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
  • Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  • Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
  • Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
  • Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
  • Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.
Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.

Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.

Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.

Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.

Untuk pembahasan Cara budidaya tanaman cengkeh pada bagian Penanaman Cengkeh di Areal Tanam dan Pemeliharaan Tanaman akan dibahas pada postingan berikutnya.