Showing posts with label Menanam. Show all posts
Showing posts with label Menanam. Show all posts

Cara Menanam Bengkuang


Menanam Bengkuang

Pendahuluan:
Bengkuang adalah tanaman buah family Papilenaceae, berupa herba lelilit, memanjat dan membelit kekiri, tinggi tanaman 5 – 6 meter, akar tunggang, umbi berdiameter anatar 5 – 30 cm, 
kulit coklat muda, gading buah putih, batang berbulu, daun trifoliate, letak daun bergantian, beracun, anak daun berbentuk bulat telur, bunga putih atau ungu, polong 8 – 14 cm, panjangnya bebrbentuk pipih, biji berjumlah antara 4 – 12 buah, berwarna coklat, berdiameter lebih kuirang 1 cm dan beracun. Umbi bengkuang dimakan mentah, berair dan manis.
1. Persiapan lahan
Lahan yang akan diusahakan tanaman Bengkuang terlebih dahulu diolah, yaitu dengan cara dicangkul. Cangkulan tanah harus baik dan halus, kemudian dibuat bedengan.Bedengan yang disbuat disesuaikan dengan keadaan lahan yangb ada, namun biasanya bedengan dibuat dengan lebar 1 meter, panjang 15 meter sampai 20 meter atau disesuaikan dengan keadaan lahan yang ada, tinggi bedengan 25 cm, jarak antar bedengan 50 cm.
Bedengan yang telah dibuat kemudian diberkan pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 4 karung. Cara pemberian pupuk kandang yaitu diletakan atau dipasang pada barisan yang akan ditanami bengkuang dengan tujuan agar lebih hemat dan efisien.
2. Penanaman
Tanaman bengkuang diperbanyak dengan biji. Sebelum ditanam biji bengkuang sebaiknya diperlakukan, yaitu benih direndam selam 6 – 12 jam, selanjutnya benih yang telah direndam diangkat dan ditiriskan kedalam wadah atau bakul yang terlebih dahulu diberi alas dengan daun, dan diletakkan diruang yang lembab atau basah, kemudian dibiarkan selama satu malam atau sampai berkecambah.
Setelah berkecambah benih dapat ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan. Penanaman bengkuang dengan cara menugalkan benih pada barisan dengan kedalaman 5 cm. Jarak tanam 15 x 15 cm yang setiap lubang tanam 1 biji benih bengkuang. Kebutuhan benih untuk lahan 1 ha adalah 25 – 30 kg.

3. Pemeliharaan.
  • Pemupukan Susulan
Pengamatan tanaman selama pertuimbuhan dilakukan dengan teratur dan intensif. Seminggu setalah penanaman perlu diamati apabila ada tanaman yang tidak tumbuh, segera lakukan penyulaman tanaman agar tanaman tumbuh merata dengan baik.
Tanaman bengkuang setelah berumur 1 bulan, bila pertumbuhan kurang baik, maka dilakukan pemberian pupuk susulan dengan menggunakan pupuk NPK. Kebutuhan pupuk NPK 150 kg/ha.

  • Penyiangan

Penyiangan perlu dilakukan apabila gulma penggangu tanaman telah tumbuh, dengan cara mencabut atau dengan alat dengan cara di danger.

  • Pemangkasan

Tanaman bengkuang umur 6 – 8 minggu dilakukan pemangkasan dengan menggunakan alat pemangkasan, yaitu gunting atau pisau. Bila tanaman bengkuang telah menjalar panjang, batang tanaman dipangkas atau dipotong dan ditinggalkan 50 cm dari pangkal tanaman.
Pemangkasan di ulangi setelah tiga minggu atau melihat pertumbuhan tanaman. Apabila tanaman telah menjalar panjang, maka segera lakukan pemangkasan lagi. Tanaman bengkuang pada umur 4 bulan biasanya telah dilakukan pemangkasan sebanyak 4 kali. Adapun tujuan pemangkasan tanaman bengkuang adalah untuk membentuk umbi agar buah bengkuang bentuknya bias sesuai dengan yang kita kehendaki atau buahnya besar, bulat, halus dan kualitasnya baik.

  • Pengendalian Hama

Apabila terdapat gangguan hama pada tanaman bengkuang, yaitu ditandai adamnya serangan pada daun, maka dapat dikendalikan dengan menyemprot insektisida. Biasanya tanaman bengkuang tidak banyak hama yang merusak tanaman, namun perlu dilakukan pengamatan yang intensif.

  • Panen

Tanaman bengkuang dapat dipanen pada umur4 bulan.Namun apabila menghendaki buah bengkuang dengan ukuran lebih besar maka panen dapat dilakukan pada umur 5 bulan dan maksimal umur 8 bulan harus sudah dipanen, karena mutu buah akan berubah yaitu buahnya berserat dan kurang renyah.
Cara panen tanaman bengkuang yaitu dengan cara mencabut batang tanaman, apabila lahannya kering dan tidak gembur, maka caranya dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau alat lainnya untuk mengangkat buah bengkuang kepermukaan.
Bengkuang yang telah diangkat kepermukaan langsung dikumpulkan, dipotong pada pangkal buah, dan batang tanaman juga dipotong, namun ditinggalkan ujung buah 15 cm, tujuannya untuk pengikatan buah bengkuang pada waktu pemasaran.
Bengkuang yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :

  1. Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus dan menarik
  2. Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut terbawa dengan menggunakan pisau.
  3. Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.
  4. Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah bengkuiang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang sedang 3 – 4 buah/ikat.
  5. Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar.



CARA MENANAM BENGKUANG
MEMBUAT MANISAN BASAH BENGKUANG
MEMBUAT MANISAN KERING BENGKUANG
KERIPIK DARI BENGKUANG
MEMBUAT BEDAK DINGIN/ MASKER DR BENGKUANG

Cara menanam Bawang Bombay


Cara menanam Bawang Bombay
budidaya, bawang bombay, cara, menanam

Lingkungan yang baik untuk pertumbuhan bawang bombay

Bawang bombay dapat tumbuh dengan baik pada tempat-tempat yang udaranya sejuk. Suhu udara yang baik untuk budidaya bawang bombay ialah 18 – 20 °C. pada suhu ini pembentukan umbi berjalan dengan baik. Di indonesia, suhu yang yang demikian terdapat di daerah-daerah yang ketinggiannya antara 800 – 1000 meter di atas permukaan laut. Pada suhu yang lebih rendah, yaitu 10 – 15 °C, bawang Bombay dapat membentuk bunga.

Bawang bombay membutuhkan sinar matahari yang cukup banyak, yaitu sekitar 14 jam per hari. Jika bawang bombay tumbuh terlindungi atau tidak cukup sinar matahari, produksinya akan rendah, daya simpannya tidak akan lama, dan rasanya tawar.

Tanah yang cocok untuk pertumbuhan bawang bombay  ialah tanah yang gembur, subur, dan banyak mengandung humus. Bawang bombay tidak menyukai tanah yang becek, tapi tidak juga menyukai tanah yang kering. Tanah yang mudah mengalirkan air adalah jenis adalah tanah yang disukai tanaman ini.

Tanaman bawang bombai sangat membutuhkan air yang cukup banyak, namun apabila air terlalu banyak tidak sesuai yang dibutuhkan akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan bawang tersebut, dengan ciri seperti daun mengering, pembentukan umbi menjadi sulit, atau bahkan tidak berbentuk umbi.

Cara penanaman bawang bombay

Langkah-langkah cara menanaman bawang Bombay sama halnya seperti bawang merah dan bawang putih yang harus melalui tahapan : menentukan waktu tanam, memilih bibit yang bagus, pengolahan tanah, teknik menanam dan pemeliharaan tanaman.

Menetukan waktu tanam

Bawang bombay sebaiknya ditanam pada musim kemarau, tetapi harus dibarengi dengan pengairan yang baik. Waktu yang paling baik untuk menanam bawang bombay yaitu pada akhir musim penghujan, atau pada saat awal musim kemarau. Jika menanam bawang bombay pada saat banyak turun hujan tanaman akan mudah terserang penyakit.

Pemilihan bibit yang baik

Budidaya bawang bombai di Indonesia bisa dikatakan masih tergolong sedikit yang membudidayakan, disbanding bawang merah dan bawang putih. Bawang Bombay dapat dikembangbiakkan dengan baik menggunakan umbi maupun bijinya. Namun di Indonesia penanaman dengan umbi lebih banyak dilakukan walaupun hrganya mahal. Sedanggkan kalau menanam dengan biji harganya akan lebih murah.

Namun untuk mendapatkan biji bawang bombai cukup sulit, karena harus mendapatkan secara impor dari luar negeri, karena tanaman bawang bombay sulit untuk berbunga dan berbiji di daerah iklim tropis.

Apabila ingin mencoba mendapatkan bibit biji sendiri, bawang Bombay harus ditanam sampai menghasilkan bunga dan membentuk biji, suhu yang dibutuhkan agar tanaman berbunga adalah 5 – 10 °C.  dan simpan selama 4 minggu. Selanjutnya tanam umbi tersebut ditempat yang sejuk.
Kalu sudah mendapay bibit yang baik, sebar bibit tersebut pada lahan yang sudah dipersiapkan. 

Lahan yang berupa bedengan-bedengan  yang telah digemburkan tanahnya dan sudah diratakan permukaannya. Lebar bedengan 1 meter dan tingginya 10 – 15 cm. sebaiknya, bedengan-bedengan persemaian dibuat dengan arah utara selatan agar mendapat sinar matahari yang banyak. Untuk melindungi persemaian dari air hujan, harus dibuat peneduh yang terbuat dari plastic.

Biji yang telah disemai setiap saat harus disiram agar tidak mengalami kekeringan. Penyiraman dilakuakn tanpa menimbulkan penggenangan air supaya tidak becek. Penyiraman dapat dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Seminggu setelah disemai, biji akan mulai tumbuh. Setelah biji tumbuh, perlu dilakukan penyiangan untuk menghilangkan tanaman pengganggu, seperti rumput-rumputan. Setelah umur empat minggu, dilakukan penjarangan semai dengan cara mencabutinya. 

Penyemprotan pestisida perlu dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit tanaman. Setelah berumur 6-10 minggu, semaian dapat dicabut dan ditanam pada lahan yang telah disediakan. Pencabutan semai dilakukan secara hati-hati, dan bila perlu dapat digunakan alat pencukil. Jumlah batang semai yang diperlukan untuk 1 hektare tanah yang akan ditanam adalah 300.000-400.000 batang semai.
    
Untuk mendapatkan bibit yang berupa umbi, dapat dilakukan dengan cara membuat pesemaian terlebih dulu.Semai dibiarkan tumbuh sampai membentuk umbi mudadengan ukuran tertentu. Umbi dipanen dan digunakan sebagai bibit. Umbi muda tersebut dinamakan sets. Ukuran sets ada tiga, yaitu:

a.    Besar, jika berdiameter 2 - 2,5 cm
b.    Sedang, jika berukuran 1,25 - 2 cm
c.    Kecil, jika berdiameter 0,5 - 1,25 cm

Ukuran sets yang dipakai sebagai bibit adalah 1,25 - 2,5 cm. Sets yang berukuran lebih dari 2,5 cm tidak bisa dibuat bibit, biasanya sets yang ukuaran itu dibuat acar bawang bombay. Jumlah umbi sets yang dibutuhkan untuk 1 hektare tanah, jika beratnya 6,3 gram setiap umbi adalah 2 - 2,5 ton.

Bibit juga dapat berasal dari umbi yang telah tua. Umbi untuk bibit sebaiknya dipilih yang berukuran besar walupun harganya lebih mahal. Umbi untuk bibit harus sehat, tidak ada tanda-tanda terkena penyakit, tidak memiliki luka, atau rusak.

Selain itu, bibit harus berasal dari tanaman yang benar-benar tua. Umbi untuk bibit sebelum ditanam dipotong bagian  ujungnya, dan bekas potongannya dibiarkan kering. Pemotongan dapat dilakukan sehari sebelum umbi ditanam. Jika ukuran umbi bibit rata-rata 20 gram, maka untuk 1 hektare lahan dibutuhkan 6 – 8 ton umbi.

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dilakukan agar tanah tetap dalam kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman yang akan kita tanam. Pengolahan tanah dilakukan 2 - 4 minggu sebelum penanaman, dan diawali dengan menggemburkan tanah. Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan cangkul, bajak, atau traktor.

Setelah itu, dibuat bedengan-bedengan dengan parit kecil di antara bedengan. Lebar bedengan kira-kira 80 – 100 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan ukuran lahan. Sebaiknya, panjang bedengan adalah 3 – 5 m, tinggi bedengan 20 – 25 cm, sedangkan kedalaman parit 25 – 35 cm.

Seminggu sebelum lahan ditanami, dilakukan pemupukan dasar dengan kompos atau pupuk kandang. Pupuk dicampurkan pada tanah bedengan sampai rata. Setelah itu, lahan dibahasi secukupnya. Dua atau tiga hari sebelum penanaman, tanah diberi pupuk buatan.

Teknik menanam

Jika kita menanam bawang bombay yang berasal dari umbi, jarak tanamnya harus sedikit renggang, lebih renggang dibandingkan jarak tanam bawang putih dan bawang merah. Umumnya, jarak tanam yang digunakan adalah 25 – 40 cm untuk antar baris tanaman, dan 10 – 40 cm antar tanaman dalam satu barisan.

Untuk menanam bawang Bombay, yang pertama kali dilakukan adalah membuat lubang tanam. Setelah itu,  umbi bibit dimasukan kedalam lubang dengan posisi umbi tegak, dan bagian potongan berada di permukaan bedengan.
Yang harus diperhatikan, penanaman umbi jangan ssampai terbalik, umbi ditutupi dengan tanah, selanjutnya tanah dibasahi secukupnya.

Jika tanaman bawang bombay yang akan kita tanam berasal dari bibit semai, yang pertama kali dilakukan adalah mempersiapkan lubang tanam. Setelah itu, bibit semai ditanam ke dalam lubang dan ditimbun tanah sampai batang akar. Waktu terbaik untuk menanam ialah pada saat cuaca cerah di pagi hari saat matahari belum terlalu tinggi.

Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan bawang Bombay tidak jauh beda dengan pemeliharaan bawang putih dan bawang merah, mulai dari penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.

  • Penyiraman

Penyiraman merupakan hal yang penting dalam bididaya bawang Bombay. Tanaman bawang Bombay membutuhkan banyak air, terutama pada masa pertumbuhan. Walaupun demikian, tanaman ini tidak menyukai tanah yang becek.

Semakin tua umur tanaman bawang bombay, kebutuhan terhadap air semakin berkurang. Pengairan dapat dilakukan dengan menggenangi parit-parit. Cara ini membutuhkan banyak air dan dapat memadatkan tanah. Cara lain yang lebih baik adalah dengan menyiramkan air menggunakan embrat.
Penyiraman pertama dilakukan setelah bibit ditanam. Penyiraman berikutnya dilakukan sehari dua kali, pagi dan sore hari,. Namun, banyak atau tidaknya penyiraman tergantung keadaan lahannya. Yang harus diperhatikan jangan sampai tanah mengalami kekeringan atau tergenang air.

  • Penyiangan dan penggemburan tanah

Penyiangan dalam budidaya bawang bombay, biasanya dilakukan sebanyak dua kali. Penyiangan pertama dilakukan saat tanaman berumur tiga minggu , dan penyiangan kedua dilakukan setelah enam minggu. Penyiangan tanaman pengganggu harus dilakukam secara hati-hati, jangan sampai merusak perakaran bawang Bombay. Bersamaan dengan penyiangan, dilakukan juga penggemburan tanah agar tanah tidak memadat.

  • Pemupukan

Pemupukan pertama dilakukan kurang lebih seminggu sebelum lahan ditanami, dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk kandang atau kompos yang digunakan sebaiknya yang sudah tua.

Karena jika menggunakan pupuk kandang atau kompos yang masih muda, akan mengganggu perakaran bawang Bombay. Pemberian pupuk kedua dilakukan kurang lebih 2 – 3 hari sebelum penanaman dengan menggunakan pupuk buatan. Pemupukan terakhir dilakukan dengan memberikan pupuk susulan berupa pupuk buatan, seperti urea, ZA, dan TSP. cara pemupukan sama seperti pada bawang merah dan bawang putih

  • Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang bombay tidak jauh berbeda dengan hama yang menyerang bawang merah dan bawang putih. Contoh hama yang menyerang tanaman bawang Bombay penggerek daun hama bodasa. Contoh penyakitnyang menyerang tanaman bawang Bombay ialah penyakit busuk, bercak ungu, dan embun upas.

Untuk mencegah terhadap hama dan penyakit tanaman perlu dilakukan penyemprotan setiap 7 – 10 hari sekali. Jika terjadi hujan disiang hari, tanaman harus segera disemprot. Demikian pula jika malam hari terjadi hujan, pagi harinya harus segera disemprot, agar tidak terkena serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur.

Upaya pencegahan terhadap hama dan penyakit yang lain ialah dengan mencegah agar tanah jangan sampai menjadi becek, karena akan mudah diserang oleh jamur. 

Cara Menanam Bawang Putih



Cara Menanam Bawang Putih


TEKNIK BUDIDAYA BAWANG PUTIH YANG BENAR









I. Latar Belakang
Bawang putih (Allium sativum L) selain merupakan jenis sayuran yang penting, juga merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru ekonomi dalam pembangunan pertanian. Bawang putih ini dianggap sebagai komoditas potensial terutama untuk subsitusi impor dan dalam hubungannya dengan penghematan devisa. Perkembangan terakhir (2006), impor bawang putih indonesia berjumlah 295 ribu ton dengan nilai tidak kurang dari US$ 103 juta atau sebesar Rp 927 milyar, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang putih sampai saat ini adalah varietas bawang putih yang berkembang di indonesia umumnya memiliki potensi hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasil bawang putih di daerah subtropis. Bagitu pula tingkat pengusahaanya terbat s di daerah dataran tinggi (> 800 m dpl). Dengan demikian dengan adanya jenis-jenis bawang putih yang cocok diusahakan di dataran rendah merupakan peluang baru dalam pembangunan pertanian khususnya untuk ekstensifikasi bawang putih dalam negeri bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi bawang putih yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut data Susenas, konsumsi per kapita bawang putih penduduk indonesia mencapai 1,13 kg/tahun sehingga kebutuhan bawang putih nasional per tahun mencapai sekitar 250 ribu ton. D.I.Yogyakarta mempunyai varietas bawang putih dataran rendah yaitu Lumbu Putih.
I I . PERSYARATAN EKOLOGIS
  • Tanaman bawang putih dataran rendah tumbuh pada hampir semua jenis tanah, namun yang terbaik pada tanah bertekstur sedang (lempung sampai lempung berpasir).
  • PH tanah yang cocok adalah 5,6 – 6,8 dan drainasenya baik. 
  • Walaupun umumnya bawang putih ini tahan suhu panas, namun hanya dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki suhu yang dingin (<25` c pada bulan-bulan tertentu). 
  • Suhu dingin tersebut diperlukan terutama pada saat pembentukan dan pembesaran umbi tanaman. Di Indonesia, waktu tanam terbaik untuk bawang putih dataran rendah yaitu bulan Mei, Juni atau Juli.
III. TEKNOLOGI BUDIDAYA
  • · Lahan dibuat bedengan dengan lebar bedengan 1,2 – 1,75 m, dengan jarak perit antar bedengan 40 – 50 cm; sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan yang tersedia. 
  • Kemudian diidtirahatkan sekitar 2 minggu, selanjutnya diolah 2 – 3 kali sehingga permukaan tanahnya cukup halus.
  • Sebelum penanaman, perlu dicek pH tanahnya, jika < 5,6 perlu dilakukan pengapurandengan dosis 1,5 – 3, ton per ha. 
  • 2 – 3 hari sebelum tanam dilakukan pemberian pupuk dasar yaitu menggunakan pupuk kandang (10 – 15 ton/ha) atau pupuk kompos (2 ton /ha) dan SP-36 sebanyak 200 – 300kg /ha. 
  • Umbi bibit yang telah siseleksi (dalam bentuk siung-siung) ditanam dibedengan dengan kedalaman 1/4 – 1/2 tinggi siung bibit, kemudian ditutp dengan mulsa jerami padi setebal 3 – 5 cm. 
  • Pemupukan susulan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada umur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam dengan menggunakan campuran pupuk 200 kg ZA + 100kg Urea + 100 kg KCL per ha untuk setiap kali pemberian pupuk susulan. Caranya, pupuk disebar antara barisan tanaman kemudian diikuti dengan penyiraman.
IV. Pemeliharaan Tanaman
  • · Penjarangan dan Penyulaman Bawang yang ditanam kadang-kadang tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dalam suatu lahan ada tanaman yang tidak tumbuh sama sekali, ada yang tumbuh lalu mati, dan ada yang pertumbuhannya tidak sempurna. Jika keadaan ini dibiarkan, maka produksi yang dikehendaki tidak tercapai. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam, seminggu setelah tanam dilakukan penyulaman terhadap bibit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tampak tidak sempurna. Biasanya untuk penyualaman dipersiapkan bibit yang ditanam di sekitar tanaman pokok atau disiapkan di tempat khusus. Persiapan bibit cadangan ini dilakukan bersamaan dengan penanaman tanaman pokok.
  • Penyiangan Pada penanaman bawang putih, penyiangan dan penggemburan dapat dilakukan dua kali atau lebih. Hal ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan selama satu musim tanam. Penyiangan dan penggemburan yang pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 3-2 minggu setelah tanam. Adapun penyiangan berikutnya dilaksanakan pada umur 4-5 minggu setelah tanam. Apabila gulma masih leluasa tumbuh, perlu disiang lagi. Pada saat umbi mulai terbentuk, penyiangan dan penggemburan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar dan umbi baru. 
  • Pembubunan  Dalam penanaman bawang putih perlu dilakukan pembubunan. Pembubunan terutama dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan/ parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan juga berfungsi memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman berdiri kuat dan ukuran umbi yang dihasilkan dapat lebih besar-besar. 
  • Pemupukan Pemberian pupuk dilakukan dengan 2 tahap, yaitu sebelum tanam atau bersamaan dengan penanaman sebagai pupuk dasar dan sesudah penanaman sebagai pupuk susulan. Unsur hara utama yang diperlukan dalam pemupukan adalah N, P, dan K dalam bentuk N, P2O5, dan K2O. Unsur-unsurhara lainnya dapat terpenuhi dengan pemberian pupuk kandang. Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan Bawang putih memerlukan sulfur dalam jumlah yang cukup banyak. Unsur ini mempengaruhi rasa dan aroma khas bawang putih. Oleh sebab itu, apabila menggunakan KCl sebagai sumber kalium, maka sebagai sumber nitrogen sebaiknya menggunakan pupuk ZA. Jika sebagai sumber nitrogen digunakan Urea, maka untuk sumber kalium sebaiknya digunakan ZK. Hal ini dilakukan agar kebutuhan sulfur tetap terpenuhi. Berdasarkan kebutuhan unsur hara di atas, jumlah pupuk yang akan digunakan dapat dihitung berdasarkan jenis dan kandungan unsur haranya. Aplikasi pemupukan dilakukan dengan mebenamkan pupuk di dalam larikan disamping barisan tanaman seperti cara memberikan pupuk dasar. Penggunaan pupuk anorganik ini dapat diimbangi dengan pemberian pupuk organik maupun kompos yang diseseuaikan dengan kebutuhan tanaman. 
  • Pengairan dan Penyiraman, Pemberian air dapat dilakukan dengan menggunakan gembor atau dengan menggenangi saluran air di sekitar bedengan. Cara yang terakhir dinamakan sistem leb. Penyiraman dengan gembor, untuk bawang yang baru ditanam, diusahakan lubang gembornya kecil agar air yang keluar juga kecil sehingga tidak merusak tanah di sekitar bibit. Jika air yang keluar besar, maka posisi benih dapat berubah, bahkan dapat mengeluarkannya dari dalam tanah. Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan setiap hari. Setelah tanaman tumbuh baik, frekuensi pemberian air dijarangkan, menjadi seminggu sekali. Pemberian air dihentikan pada saat tanaman sudah tua atau menjelang panen, kira-kira berumur 3 bulan sesudah tanam atau pada saat daun tanaman sudah mulai menguning.
V . Panen
  • Ciri dan Umur Panen
Bawang putih yang akan dipanen harus mencapai cukup umur. Tergantung pada varietas dan daerah, umur panen yang biasa dijadikan pedoman adalah antara 90-120 hari. Ciri bawang putih yang siap panen adalah sekitar 50 prosen daun telah menguning/kering dan tangkai batang keras. 
  • Cara Panen
Bawang putih didaratan rendah biasanya telah siap dipanen pada umur 80 – 100 hari tergantung keadaan kesuburan tanaman dilapangan. Ciri tanaman bawang putih siap dipanen, daun tanaman 50 % telah menguning atau kering dan tangkai batangnya sudah keras. Cara panen dapat dilakukan dengan pencabutan langsung terutama pada tanah yang ringan dan pencukilan dilakukan pada tanah-tanah bertekstur agak berat. Hasil tanaman diikat sebanyak 30 tangkai tiap ikat dan dijemur selama 1 – 2 minggu.
  • Periode Panen
Tanaman bawang putih dapat dipanen setelah berumur 95-125 hari untuk varietas lumbu hijau dan umur antara 85-100 hari untuk varietas lumbu kuning. Setelah pemanenan, lahan dapat ditanami kembali setelah dibiarkan selama beberapa minggu dan diolah terlebih dahulu atau dapat pula ditanami tanaman lainnya untuk melakukan rotasi tanaman.
V I . Pascapanen
Pengumpulan
Setelah dipanen dilakukan pengumpulan dengan cara mengikat batang semu bawang putih menjadi ikatan-ikatan kecil dan diletakkan di atas anyaman daun kelapa sambil dikeringkan untuk menjaga dari kerusakan dan mutunya tetap baik.
Penyortiran dan Penggolongan
Sortasi dilakukan untuk mengelompokkan umbiumbi bawang putih menurut ukuran dan mutunya. Sebelum dilakukan penyortiran, umbi-umbi yang sudah kering dibersihkan. Akar dan daunnnya dipotong hingga hanya tersisa pangkal batang semu sepanjang ± 2 cm. 
Ukuran atau kriteria sortasi umbi bawang putih adalah
a) keseragaman warna menurut jenis.
b) ketuaan/umur umbi.
c) tingkat kekeringan.
d) kekompakan susunan siung.
e) bebas hama dan penyakit.
f) bentuk umbi (bulat atau lonjong).
g) ukuran besar-kecilnya umbi.Berdasarkan ukuran umbi, bawang putih dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelas, yaitu.
a) kelas A: umbi yang diameternya lebih dari 4 cm.
b) kelas B: umbi yang diameternya antara 3-4 cm.
c) kelas C: umbi yang diameternya antara 2-3 cm.
d) kelas D: umbi yang kecil atau yang pecah dan rusak.
Penyimpanan
Dalam jumlah kecil, bawang putih biasanya disimpan dengan cara digantung ikatan-ikatannyadi atas para-para. Setiap ikatan beratnya sekitar 2 kg. Para-paranya dibuat dari kayu atau bambu dan diletakkan diatas dapur. Cara seperti ini sangat menguntungkan karena setiap kali dapur dinyalakan, bawang putih terkena asap. Pengasapan merupakan cara pengawetan yang cukup baik. Dalam jumlah besar, caranya adalah disimpan di dalam gudang. Gudang yang akan digunakan harus mempunyai ventilasi agar bisa terjadi peredaran udara yang baik. Suhu ruangan yang diperlukan antara 25-30oC. Jika suhu ruangan terlalu tinggi, akan terjadi proses pertunasan yang cepat. Kelembaban ruangan yang baik adalah 60-70 prosen.
Pengemasan dan Pengangkutan
Untuk memudahkan pengangkutan bawang putih dimasukkan ke dalam karung goni atau karung plastik dengan anyaman tertentu.

Cara Menanam Bambu


Cara Menanam Bambu

Cara budidaya bambu sebenarnya tidaklah terlampau sulit. Meskipun demikian, diperlukan pengetahuan yang lengkap tentang teknik budidaya yang baik agar tanamannya tumbuh baik dan menghasilkan rumpun yang hidup berkesinambungan.
Diperlukan persiapan yang matang terkait budidaya pohon bambu; mulai dari pembibitan, perawatan, sampai tanaman siap panen.
Langkah pertama dari rangkaian cara tanam bambu adalah menyiapkan bibit, yang bisa dilakukan dengan cara stek batang, rhizome, atau cabang. Beda jenis bambu bisa jadi beda cara mempersiapkan bibitnya. Misalnya, untuk bambu petung, pembibitan bisa dilakukan dengan ketiga jenis stek. Untuk bambu apus, stek cabang dan rhizom saja yang disarankan; sedangkan bambu kuning bisa menggunakan teknik pembibitan stek rhizom.
Jika tidak ingin ribet mempersiapkan bibit sendiri, Anda bisa membelinya. Akan tetapi, Anda harus paham betul jenis bambunya; serta mampu membedakan bibit yang baik dan tidak.
  • Mempersiapkan media tanam
Lubang tanam bisa dibuat dengan ukuran yang berbeda-beda; tergantung ketersediaan lahan dan bibit yang akan dikembangbiakkan. Sebelum penanaman dilakukan, media tanam diisi dengan pupuk ditambah dengan dedaunan dan tanah hasil galian; kemudian dikomposkan kurang lebih 2 bulan.
Anda bisa menanam bambu di mana saja. Bambu tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun tinggi. Bahkan untuk jenis bambu air, bisa tumbuh di area grey water. Begitu pula dengan cara menanam jenis bambu Jepang; akan berbeda pula; karena tanaman bambu ini tergolong tanaman indoor yang bisa ditanam di tanah terbuka maupun pot.
  • Penanaman
Waktu yang paling disarakan untuk menanam bambu adalah pada musim hujan; sekitar bulan Desember hingga Januari; atau paling lambat Februari, bibit bambu sudah harus ditanam di lubang yang telah dikomposkan.
  • Perawatan
Setelah ditanam, pohon bambu membutuhkan pemeliharaan atau perawatan yang tepat agar bisa tumbuh dengan baik. Kegiatan pemeliharaan tanaman bambu meliputi penyiangan dan pembersihan tanaman dan lingkungan sekitar area tanam, penyembrotan herbisida atau pestisida untuk mengatasi gulma dan hama, pemupukan, pemangkasan untuk merapikan rumpun yang sudah mulai tumbuh tinggi, dan penjarangan. Upaya perawatan bisa bervariasi tergantung pada usia tanaman.

Tips Budidaya Bambu

Bambu memang menarik untuk ditanam di lingkungan rumah. Selain bisa mempercantik, bambu pun bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Meskipun demikian, penting bagi calon pembudidaya bambu untuk mengetahui bambu apa yang tepat untuk ditanam di lahan yang tersedia.
Bambu seringkali menimbulkan masalah seperti rumpun lebatnya yang menutup pandangan atau mengganggu tanaman lain. Jika Anda memang ingin membuat sebuah kebun khusus berisikan tanaman bambu, maka tidaklah menjadi masalah. Sedangkan jika halaman rumah adalah pilihan tempat tanam, akan lebih baik untuk menanam bambu yang pertumbuhannya mengumpul, bukan menyebar.
Selain menentukan jenis bambu yang akan ditanam, penting pula untuk mengetahui seluk beluk perawatan tanaman multifungsi ini, karena perawatan pohon bambu akan berbeda-beda bergantung pada kondisi dan usia tumbuhnya.

Cara Menanam dan Manfaat Alamanda




Sekilas bunga tanaman rambat ini mirip dengan bunga terompet (Mandevilla). Alamanda dikenal juga dengan nama Yellow Bell, Goden Trumpet atau Buttercup Flower. 

Termasuk dalam keluarga Apocynaceae, Alamanda pada umumnya berwarna kuning dan memiliki 3 spesies  utama, yakni: spesies Allamanda Nerrifolia berwarna kuning cerah, Allamanda Cathartica berwarna Kuning, dan Allamanda Purpureceae berwarna kuning keunguan. Hasil budidaya Alamanda saat ini menghasilkan warna yang lebih bervariasi seperti putih, orange, ungu atau merah muda. 

Alamanda merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan atau Tengah. Di alam liar, tanaman ini tumbuh di sepanjang tebing dan alam terbuka.

Alamanda (Allamanda Cathatical L) selain difungsikan sebagai tanaman peneduh atau sebagai naungan , dirambatkan ke pagar atau tembok dan dapat pula tumbuh di dalam pot. Alamanda dapat diperbanyak dengan biji atau  stek, dan tidak terlalu sulit dalam perawatan. Yang penting, Alamanda cukup air dan mendapat sinar matahari langsung.  Jika kondisinya cocok, Alamanda akan tumbuh dan berbunga sepanjang tahun.

Meskipun dalam penelitian dikatakan bahwa seluruh bagian tanaman ini beracun,  Alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis. Akar nya diyakini dapat digunakan untuk melawan penyakit kuning sementara bunganya dimanfaatkan  untuk mencegah komplikasi dengan malaria dan pembesaran limpa. Getah Alamanda memiliki sifat  anti bakteri. Namun, semua ini tentu harus dibuktikan dulu dalam uji laboratorium.

Nama genus Allamanda berasal dari Dr Frederich Allamanda (1735-1803), seorang ahli botani Swiss abad ke-18 akhir. Kota Canovanas , sebuah kota di Kepulauan Karibia Puerto Rico menjadikan bunga Alamanda Carthica sebagai bunga resmi karena diseluruh kota dan aliran sungainya di penuhi oleh tanaman ini. 

Deskripsi 
Tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai +/- 4 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, terkulai, warna hijau, permukaan halus, percabangan monopodial, arah cabang terkulai. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berhadapan (folia oposita), warna hijau, bentuk jorong, panjang 5 - 15 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tebal, ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan atas dan bawah halus, bergetah Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di ketiak daun dan ujung batang, mahkota berbentuk corong (infundibuliformis) - berwarna kuning, panjang mahkota 8 - 12 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus) Buah kotak (capsula), bulat, panjang +/- 1,5 cm, bentuk dengan biji segitiga, berwarna hijau pucat saat muda - setelah tua menjadi hitam Perbanyaan Generatif (biji), Vegetatif (stek)  

Menyetek batangnya
alamanda tanaman yang memiliki banyak getah, untuk penyetekan batang sebelum dtanam di media usahakan getahnya sudah mengering dulu, kemudian olesi ujung stek dengan fungisida
gunakan bahan media yang bersifat poros (jika disiran air cepat menghilang)

Mencangkok
umumnya mencangkok alamanda lebih mudah dibanding menyetek
Manfaat Bunga Alamanda
1. Getah "Alamanda" yang berwarna putih memiliki sifat antibakteri dan juga antibiotik yang dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker dan pencegah kuman atau bakteri. 
2.  "Bunga alamanda" juga umum di"manfaat"kan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. 
3. Akar "Alamanda" juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.

4. Daun "Alamanda" cathartica ber"khasiat" untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai -+ 15 gram daun segar "Alamanda" cathartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.
5. Batang "Alamanda" keras dan bergetah, getahnya dapat di"manfaat"kan untuk menyembuhkan penyakit disentri.
6. Getah dari batang tanaman "Alamanda", katanya juga bisa di"manfaat"kan untuk mematikan belatung dan juga jentik nyamuk. 
7. Daun "Almanda" juga ternyata bisa dipakai sebagai obat luar untuk penyakit  abses, eksim, bisul dan kurap. Cukup dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus, dan dibalurkan pada yang sakit.
8, Rasa daun "Alamanda" ini pedas, pahit, bersifat hangat dan beracun. Ber"khasiat" laksatif (pencahar), dan penyebab muntah (emetik).
9. Untuk mengobati demam. Rebus daun "Alamanda" dan masukkan dalam ember atau baskom. Dan gunakan untuk menguapi badan yang panas.
10. Untuk mengobati sembelit. Seduh daun "Alamanda" kemudian diminum.

Cara Menanam Seledri

Cara Menanam Seledri (Daun Sop)

Seledri (Apium graveolens) juga dikenal dengan nama daun sop, adalah tanaman sayuran yang juga banyak dipakai sebagai tanaman obat. Seledri dapat tumbuh pada dataran rendah sampai tinggi, dan optimal pada ketinggian tempat 1.000 s.d. 1.200 m dpl, suhu udara 7 - 16 derajat selcius dan pH tanah 5,5 - 6,8.

Perbanyakan seledri bisa dengan biji atau anakan. Seledri termasuk tanaman yang mudah perawatannya. Untuk skala rumah tangga seledri juga bisa berfungsi sebagai tanaman hias dengan menanamnya dalam potgantung, atau pada kotak memanjang seperti talang plastik Media tanaman yang cocok adalah campuran tanah subur, pupuk kandang dan serbuk gergaji/sekam dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pot gantung lebih bagus menggunakan moss atau akar eceng gondok karena bobotnya yang ringan.

Penyemaian biji bisa dilakukan pada kotak/bedengan dengan media tanam tanah atau moss. Taburkan biji seledri secara merata, lebih mudah bila biji dicampur dengan pasir halus agar penyebaran merata. Jaga selalu kelembaban media agar biji cepat berkecambah. Setelah seledri tumbuh dan mengeluarkan 2-3 daun, sudah bisa dipisah dan ditanam pada polybag kecil atau gelas plastik bekas air mineral, setelah tanaman cukup besar pindahkan lagi ke pot yang lebih besar atau di tanam pada talang plastik.

Pemeliharaan tanaman seledri pada skala rumah tangga tidaklah sulit, yang penting selalu jaga kelembaban media tanam, terutama di musim panas, hama dan penyakit jarang ditemukan. Pemupukan cukup dengan menyemprotkan pupuk daun seperti Gandasil D seminggu sekali.

Panen dapat dilakukan seminggu sekali dengan memetik daun yang sudah cukup besar. Untuk mempercepat daunnya tumbuh besar, buang setiap keluar anakan pada tanaman seledri, sehingga pertumbuhan daunnya maksimal. Membiarkan tumbuh anakan akan mengurangi pertumbuhan besar daun, tetapi hal ini bisa dilakukan apabila kita ingin memperbanyak tanaman seledri tersebut lewat anakan, pisahkan anakan yang sudah cukup banyak perakarannya.

Cara Menanam Azolla

Azolla termasuk tumbuhan aquatik yg mungil dan menawan, mudah di budidayakan dan cepat berkembang biak.
Dengan kandungan protein yang tinggi dan kaya akan vitamin, Azolla sangat baik bagi pertumbuhan ternak, ikan dan unggas. Selain itu azolla juga dapat di gunakan sebagai pupuk tanaman.
budidaya-azolla-untuk-pakan-alternatif-ikan-lele
Cara Budidaya Azolla :
  • Siapkan lahan ukuran 2m x 1m
  • Isi dengan tanah & campuran pupuk kandang 50:50 setebal 5cm
  • Tambahkan pupuk SP 36 dengan takaran 6,5gr/m2
  • Isi dengan air kurang lebih 3 cm
  • Taburkan bibit azolla  dengan takaran 50-70 gr/m2
  • Biarkan selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air.
  • Siramkan probiotik BIOCATFISH secara rutin 2 hari sekali, cukup 50ml/m2
  • Tunggu selama 2 minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air
  • Jika azolla sudah kelihatan menumpuk dan menebal menutupi permukaan kolam, menandakan siap dipanen.
  • Azolla dapat dipanen 1-2 minggu sekali, atau sesuai kebutuhan
Azolla Microphylla setelah 1 minggu sejak ditebar
IMG-20130611-00044
Bagi yang membutuhkan bibit azolla dapat menghubungi :
Kang_Azyz : 082337822922 (Jember)
Harga : Rp.50.000/kg (tidak termasuk ongkir)

sumber : http//:mahakam.biz

Cara Menanam Cengkeh

CARA MENANAM CENGKEH YANG TEPAT
Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
  • Pohonnya sehat 
  • Percabangannya mulai dari bawah dan rapat 
  • Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit 
  • Umurnya 10 tahun ke atas 
  • Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon. 

Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.

Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
Tempat persemaian harus terlindung dari angin kencang
Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :
  • Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
  • Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
  • Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
  • Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
  • Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  • Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
  • Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
  • Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
  • Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.
Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.

Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.

Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.

Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.

Untuk pembahasan Cara budidaya tanaman cengkeh pada bagian Penanaman Cengkeh di Areal Tanam dan Pemeliharaan Tanaman akan dibahas pada postingan berikutnya.