- PENDAHULUAN
Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban.
- Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban
adalah sabagai berikut :
- Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air
minum, dan permukaan tanah yang ada disekitar jamban;
- Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing
tambang pada permukaan tanah;
- Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga lain;
- Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan
yang tidak menyedapkan;
- Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;
- Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima
masyarakat setempat.
- Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air
minum, dan permukaan tanah yang ada disekitar jamban;
- Dalam penetuan letak kakus ada dua hal yang perlu diperhatikan
yaitu jarak terhadap sumber air dan kakus. Penentuan jarak
tergantung pada :
- Keadaan daerah datar atau lereng;
- Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam;
- Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau padat,
pasir, tanah liat atau kapur.
- Keadaan daerah datar atau lereng;
- Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi
daya peresapan tanah. Di Indonesia pada umumnya jarak yang
berlaku antara sumber air dan lokasi jamban berkisar antara
8 s/d 15 meter atau rata-rata 10 meter.
- Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu diperhatikan
:
- Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat
di sebelah bawah dari letak sumber air. Andaikata tidak
mungkin dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh
kurang dari 15 meter dan letak harus agak ke kanan atau
kekiri dari letak sumur.
- Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di
luar lokasi yang sering digenangi banjir. Andaikata tidak
mungkin, maka hendaknya lantai jamban (diatas lobang)
dibuat lebih tinggidari permukaan air yang tertinggi pada
waktu banjir.
- Mudah dan tidaknya memperoleh air.
- Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat
di sebelah bawah dari letak sumber air. Andaikata tidak
mungkin dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh
kurang dari 15 meter dan letak harus agak ke kanan atau
kekiri dari letak sumur.
- Dalam bab ini ada 5 cara pembuatan jamban/kakus yang memenuhi
persyaratan tersebut di atas, yaitu :
- kakus/jamban sistem cemplung atau galian
- Jamban sistem leher angsa
- Jamban septik tank ganda
- Kakus Vietnam
- Kakus sopa sandas
- kakus/jamban sistem cemplung atau galian
- Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban
adalah sabagai berikut :
- URAIAN SINGKAT
Kakus atau jamban jemplung sesuai untuk daerah yang tanahnya mudah menyerap air serta sulit dalam pengadaan air bersih. Kontruksinya cukup sederhana. Kakus dibuat dengan cara menggali tanah sebagai lubang penampungan. Lalu diperkuat dengan bahan penguat, biasanya bronjong atau anyaman bambu, serta diatasnya dibuat bangunan penutup yang dapat dipindahkan bila lubang telah penuh. Untuk menghindari bau yang timbul, lubang pembuangan ditutup serta dilengkapi pipa pembuangan gas.
- BAHAN
- Bambu
- Kayu
- Bahan atap atau genteng
- Bahan dinding/penutup
- Paku
- Bambu
- PERALATAN
- Cangkul/alat penggali tanah
- Gergaji
- Golok
- Palu Alat pertukangan lain
- Cangkul/alat penggali tanah
- PEMBUATAN
- Gali tanah selebar 1-1,5 m, dalam 3 m atau lebih, tergantung
kebutuhan.
- Paku bronjong (anyaman bambu) tau bahan penguat lainnya
pada dinding lobang untuk menahan longsor.
- Tutup lubang dengan lantai yang berlubang dan bangunan
penutup seperti pada Gambar.
- Lubang khusus pembuangan kotoran perlu ditutup dengan penutup
yang dapat diangkat.
- Untuk menghindari bau yang tidak sedap, lubang septik tank
perlu dilengkapi dengan saluran pembuangan gas.
- Bangunan jambang perlu diusahakan agar cukup ventilasi
udara dan sinar masuk.
- Bangunan diusahakan dari bahan yang ringan agar mudah dipindahkan.
- Lokasi dianjurkan agak jauh dari tempat kediaman atau perumahan.
Kontruksi secara lengkap lihat Gambar
Gambar 1. Kontruksi Kakus
- Gali tanah selebar 1-1,5 m, dalam 3 m atau lebih, tergantung
kebutuhan.
- PENGGUNAAN
Pemakai langsung membuang kotorannya dari atas lubang yang telah disediakan pada banguan penutup dengan tata cara :
- Tutup lubang dibuka
- Jongkok tepat diatas lubang
- Diusahakan kotoran tidak menyentuh dinding lubang Setelah
selesai lubang ditutup kembali
- Tutup lubang dibuka
- PEMELIHARAAN
- Untuk mencegah penyebaran penyakit atau bau, lantai perlu
dibersihkan secara teratur.
- Untuk menjaga agar bangunan tahan lama, bahan-bahan harus
diresidu atau dikapur lebih dahulu sebelum dipasang.
- Untuk mencegah penyebaran penyakit atau bau, lantai perlu
dibersihkan secara teratur.
- KEUNTUNGAN
- Kontruksi bangunan cukup sederhana dan mudah dilaksanakan
sendiri tanpa memerlukan persyaratan khusus.
- Biaya yang diperlukan tidak terlalu tinggi atau cukup terjangkau
oleh masyarakat.
- Daerah bekas lokasi jamban menjadi subur
- Bangunan bisa dipindahkan
- Kontruksi bangunan cukup sederhana dan mudah dilaksanakan
sendiri tanpa memerlukan persyaratan khusus.
- KERUGIAN
- Lubang tinja bila penuh tidak bisa dimanfaatkan kembali
karena kontruksinya tidak tetap.
- Sulit untuk memperhitungkan ketahanan kekuatan kontruksi
penguat lubang dan bangunan jamban.
- Kurang nyaman
- Dari segi kesehatan, jamban sistem ini dianggap kurang
higinis karena berbau serta memungkinkan timbulnya lalt dan
serangga lain.
- Kurang aman untuk anak-anak.
- Lubang tinja bila penuh tidak bisa dimanfaatkan kembali
karena kontruksinya tidak tetap.
- DAFTAR PUSTAKA
- Wasito, Sidik. Kakus sederhana bagi masyarakat desa. Bandung
: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan
- Jamban : cara pembuatannya. Jakarta : Direktorat Perumahan, 1990.
- Wasito, Sidik. Kakus sederhana bagi masyarakat desa. Bandung
: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan
- INFORMASI LEBIH LANJUT
- Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Tamansari 84 Bandung
- Direktorat Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Wijaya I/68 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
- Pusat Penelitian dan Pengembangan Fisika Terapan –
LIPI; Jl. Cisitu Sangkuriang No. 1 – Bandung 40134 -
INDONESIA; Tel.+62 22 250 3052,
250 4826, 250 4832, 250 4833; Fax. +62 22 250 3050
Membuat Jamban, Sistem Cemplungan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment