(Pterophyllum scalare)
1. PENDAHULUAN
Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan,
tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut
Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta
gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak
membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium
atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar
untuk budidayanya.
2. PEMIJAHAN
-
Perbedaan induk jantan dan betina
INDUK JANTANINDUK BETINA- Ukuran relatif lebih besar dari induk betina pada umur yang sama
- Dilihat dari atas perut pipih atau ramping
- Bentuk kepala agak besar
- Antara mulut dan sirip punggung berbentuk cembung.- Mempunyai ukuran relatif lebih kecil dari induk jantan
- Perut terlihat besar dan menonjol
- Kepala lebih kecil
- Antara mulut ke sirip punggung membentuk garis lurus, kadang-dang menonjol sedikit. -
Pemilihan Induk
- Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur
lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan
induk betina + 5 cm
- Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara
menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu
bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya
ikan manfish akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini
dapat terlihat pada malam hari, ikan yang telah berpasangan
akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan
ini segera diangkat untuk dipijahkan.
- Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur
lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan
induk betina + 5 cm
- Cara Pemijahan
- Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari
tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm
- Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik,
kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang
+ 20 cm
- Substrat diletakkan secara miring atau terlentang
- Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan
substrat dengan mulutnya
- Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat.
Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000
butir
- Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
- Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari
tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 - 60 cm
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan telur ada beberapa cara:
- Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan
- Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah
menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat
dipindahkan ke aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara
yang sama (1.) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
benih:
- Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih
sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi
air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline
blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena
serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan
pompa udara.
- Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak
perlu diberi makan
- Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan
makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama
5 ~ 7 hari.
- Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
- Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi
cacing rambut.
- Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih
sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi
air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline
blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena
serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan
pompa udara.
- Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan
di aquarium yang lebih besar
- Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada
bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air
15 s.d. 20 cm
- Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi
dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
- Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian
air ditambah serta diberi pompa udara
- Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon
dan air sebagaimana semula.
- Karena bentuk dan warnanya yang menarik, serta gerakan yang
tenang, sehingga minat masyarakat terhadap ikan manfish (Angle
Fish) cukup besar)
- Harga ikan Manfish pun cukup tinggi, sehingga pembudidayaannya
dapat dijadikan sebagai usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan
keluarga.
Dinas Perikanan, DKI Jakarta, Jakarta.
7. KONTAK HUBUNGAN
Dinas Perikanan, DKI Jakarta, Jakarta
No comments:
Post a Comment