Cerdas Memilih Topik yang sesuai

Ini tentang Topik
jelas bukan tentang taufik
dunia politik
dunia yang penuh intrik
namun dengan topik yang menarik
politik sungguh menggelitik


he he he , postingan kali ini agak jauh dari teknologi teknologian. namun setelah lama memendam di kawah candra dimuka mendekung mujasmedi akhirnya ada secercah cahaya yang memicu semangat tulis menulis lagi.
Lama memperhatikan postingan-postingan baik blog yang dibilang top sampe blog yang mau ngedop (punya sendiri hihihi) ada beberapa hikmah yang cukup bisa diambil pelajaran. (mudah mudahan yang baca ini juga bisa mengerti dan mengambil pelajarannya)

Perhatikan blog ini http://www.pkspiyungan.org   lihat trafik pengunjungnya, entah apapun postingannya pengunjungnya selalu membludak
Perhatikan juga fans fage nya JONRU itu juga sama entah apapun itu postingannya yang komennya ribuan!!

achhh kan yang banyak komen adalah yang tidak suka!!
he he he itulah titik masalahnya
tahukah agan agan, bahwa lagu yang kita hapal itu selain yang kita sukai juga yternyata lagu yang kita benci namun sering kita dengar
Tahukah bahwa orang yang kita hapal (teman sekolah dulu) itu adalah teman yang menarik dan teman yang sebaliknya

sekarang coba agan perhatikan postingan ini http://mojok.co/2014/11/surat-terbuka-kepada-pemilih-jokowi-sedunia/
apa yang agan agan tangkap?
kebenaran ceritanya kah
fakta faktanya kah
sifat penulisnya kah
biasanya ini yang terlintas dan muncul pertama
tapi bagaimana jika memandang dari sudut JUMLAH PENGUNJUNG nya!!!

selamat berpikir

Manfaat Buah Alpokat


Alpokat

(Persea gratissima Gaertn.)
Sinonim :
= P. americana, Mill.
Familia :
Lauraceae
Uraian :
Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga ditanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tananhnya gembur dan subur serta tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tapi hasil akan memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan laut (dpl), pada daerah tropik dari subtropik yang banyak curah hujannya. Pohon kecil, tinggi 3-10 m, berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banyak bercabang, ranting berambut halus. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak rmenggulung ke atas, bertulang rnenyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dan gundul. Bunganya bunga majemuk, berkelamin dua, tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten. 


Nama Lokal :
Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala; Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,; Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,; Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;

BAGIAN YANG DIPAKAI: Daging buah, daun, biji. 

KEGUNAAN: 
Daging buah :
- Sariawan. 
- Melembabkan kulit kering. 

Daun: 
- Kencing batu. 
- Darah tinggi, sakit kepala. 
- Nyeri syaraf. 
- Nyeri lambung. 
- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
- Menstruasi tidak teratur. 

Biji: 
- Sakit gigi. 
- Kencing manis. 

PEMAKAIAN,. 
Untuk minum: 3-6 lembar daun.          
Pemakaian Luar:  Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.

CARA PEMAKAIAN:
1. Sariawan: 
    Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu 
    murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai 
    sembuh. 

2. Kencing batu:
    4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, 
    setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu 
    direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. 
    Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas. 

3. Darah tinggi :
    3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air 
    panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

4. Kulit muka kering: 
    Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai 
    untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka 
    dibasuh dengan air setelah lapisan  masker alpokat tersebut 
    mengering. 

5. Sakit gigi berlubang: 
    Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat. 

6. Bengkak karena Peradangan: 
    Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi 
    adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit. 

7. Kencing manis: 
    Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok, 
    kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat. 
    Saring, minum setelah dingin. 

8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri 
    lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia) 
    dan datang haid tidak teratur. 

Data penelitian: 
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975). 

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh kencing. Biji : Anti radang, menghilangkan sakit. KANDUNGAN KIMIA: Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.

sumber :http://www.iptek.net.id/

Tanaman Obat, Alang-alang

Tanaman Obat, Akar wangi

Alang Alang

(Imperata cylindrica (L.)Beauv.)
Sinonim :
Lagurus cylindricus L. , Imperata arundinacea Cirillo.
Familia :
Poaceae
Uraian :
Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang. 

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö':w. Laos: hnha:z kh'a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh. NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap. EFEK BIOLOGI dan FARMAKOLOGI Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kgBB berefek antipiretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati. Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.
Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:

Sebagai peluruh air seni: 
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.

Demam karena buang air kecil berdarah:
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.

"Zwartwaterkoorts" (Bld):
Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.

Komposisi :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

sumber: http://www.iptek.net.id/

Akar Wangi

(Vitiveria zizanioides (L,) Nash. Ex, Small)
Sinonim :
Andropogon zizanioides Urban. Andropogon squarrosus Hackel. Andropogon muricatus Retz.
Familia :
Poaceae (Gramineae).
Uraian :
Rumput menahun, tinggi dapat mencapai 1 meter. Batang lunak, beruas-ruas, berwarna putih. Daun tunggal, bentuk pita, ujung runcing. Pelepah memeluk batang, warna hijau keputih-putihan. Perbungaan bentuk bulir di ujung batang. Buah padi, berduri, berwarna putih kotor. Akar termasuk akar serabut berwarna kuning. Bagian yang digunakan Akar dan minyak atsiri. 

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Useur (Gayo); Hapias, Usar (Batak); Akar babau (Minangkabau); Akar banda (Timor); Iser, Morwastu (Sumatera Utara); Usa, Urek usa (Makasar); Janur, Narawastu, Usar (Sunda); Larasetu, Larawastu, Rarawestu (Jawa). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Vitiveriae Radix; Akar wangi. Oleum Vitiveriae aetheriae; Minvak Akar wangi.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Khasiat Diaforetik.

KEGUNAAN
Bau mulut (obat kumur).
Rematik (obat luar). 

RAMUAN DAN TAKARAN 

Napas/Mulut bau
Ramuan:
Akar wangi  beberapa potong
Daun Sirih segar  2 lembar
Herba Pegagan segar  1 genggam
Buah Kapulaga  6 butir
Air  110 ml 

Cara pembuatan:
Dibuat infus. 

Cara pemakaian:
Untuk berkumur 2 kali sehari, tiap kali pakai 100 ml Bila perlu dapat diencerkan dengan air hangat, sebagian dapat ditelan karena tidak berbahaya.

Komposisi :
Akar: Minyak atsiri, hars, dan zat pahit. Minyak: Vetiverin, vetiveron, veton, dan vetivazulen. Kegunaan Bau mulut (obat kumur). Rematik (obat luar).

Tanaman Obat, Akar Manis

Akar Manis

(Glycyrrhiza glabra L,)
Sinonim :
-
Familia :
Papilionaceae (Leguminosae).
Uraian :
Simplisia ini masih diimport, sebab belum dapat ditanam di Indonesia. Bagian yang digunakan Akar. 

Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Glycyrrhiza Radix, Liquiritae Radix; Akar Manis.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Menetralkan, rasa manis. KHASIAT Ekspektoran, anti inflamasi, dan spasmolitik.
KEGUNAAN
Anti kolestrol. 
Bronkhitis.
Batuk.
Mulas
Tukak lambung

RAMUAN DAN TAKARAN 
Batuk
Ramuan:
Akar Manis     1,5 gram
Rimpang           8 gram
Daun Sirih        3  lembar
Air                 130 ml 

Cara pembuatan:
Dibuat infus. 

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore sebelum makan, tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang sampai sembuh. 

Tukak Lambung
Ramuan:
Akar Manis            3 gram
Rimpang Kunyit     4 gram
Air                      130 ml 

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh. 

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan
Diulang selama 14 hari. Bagi penderita yang tidak tahan panasnya kunyit, ramuan dapat ditambah air hingga encer, diendapkan dahulu kemudian diminum.

Peringatan
Takaran yang terlalu besar dan pemakaian terlalu lama dapat mengakibatkan hipoklamia.
Komposisi :
Glisirhisin, saponin, glikosida likuiritin, asparagin, umbeliferona, glabrolida, glukosa, sukrosa, asam likuiritat, asam hidroksiglisirhitat, zat pahit, minyak atsiri, dan asparagin.

sumber : http://www.iptek.net.id/

Tanaman Obat, Ajeran

Ajeran

(Bidens pilosa L.)
Sinonim :
Bidens sundaica Blume (1826), Bidens leucorrhiza (Lour.) DC. (1836), Bidens pilosa L. var. minor (Blume) Sherff (1925).
Familia :
Asteraceae (Compositae).
Uraian :
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar dan banyak ditemui di pinggir jalan. Kadang-kadang ditanam di halaman, sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini tergolong terna, tinggi dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk segi empat, warna hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning. Bagian yang digunakan Seluruh bagian tumbuhan yang berada di atas tanah (herba). 

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: ajeran, hareuga (Sunda), jaringan, ketul (Jawa). NAMA ASING: Black jack (En). Sornet (Fr). Malaysia: kancing baju, pau-pau pasir, keroten. Papua New Guinea: ivu na mag (Gunantuna, New Britain), rakot (Kurtatchi, Bougainville). Philippines: dadayem (Ibanag), burburtak (Ilocano), pisau-pisau (Bisaya). Thailand: puen noksai, kee nok sai, yaa koncham khaao. Vietnam: d[ow]n bu [oos] t, t [uwr] t [oo] hoang, q [ur]y tr [aa] m th [ar] o. NAMA SIMPLISIA Bidentitis pilosae Herba; Herba Ajeran.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Mendinginkan, rasa pahit, dan melancarkan peredaran darah. KHASIAT Antiinflamasi, antipiretik, dan antiseptik.

KEGUNAAN
1. Demam.
2. Pencernaan tidak baik.
3. Rematik (nyeri persendian). 
4. Selesma.
5.Usus buntu. 
6.Wasir.

RAMUAN DAN TAKARAN 

Selesma dan Demam 
Ramuan:
Herba Ajeran (3 gram)
Babakan Pule (200 mg)
Daun Sembung (3 gram)
Daun Poko (2 gram)
Air (130 ml) 

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh. 

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang sampai sembuh. 

Usus Buntu
Penyakit usus buntu harus segera ditangani oleh dokter. Bila karena sesuatu hal, dokter belum dapat ditemui, ramuan ini dapat digunakan. 

Ramuan:
Herba Ajeran (5 gram)
Air (120 ml) 

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau pil. 

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml, atau 3 kali sehari 9 pil.

Lama pengobatan:
Diulang selama 20 hari.

Komposisi :
Alkaloid poliina, saponin, zat pahit, minyak atsiri, dan zat samak.

Tanaman Obat, Adem Ati

Adem Ati

(Litsea glutinosa (Lour.) C.D. Robins.)
Sinonim :
Litsea chinensis Lamk. Litsea littoralis (L.) Vill.
Familia :
Lauraceae.
Uraian :
Berupa pohon, tinggi dapat mencapai 10 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, bentuk elips, warna hijau, dan berbulu halus. Perbungaan bentuk malai, mahkota bunga berwarna putih kekuningan. Buah bulat, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang warna cokelat muda. Bagian yang digunakan Akar, kulit kayu, dan daun. 

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Huru batu, Huru beusai, Huru tangkalak, Madang kapas (Sd); Adem ati, Kapu ketek, Nyampu wingka, Wuru beling (Jw). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Litseae glutinosae Radix; Akar Adem Ati. Litseae glutinosae Cortex; Kulit kayu Adem Ati. Litseae glictinosae Folium; Daun Adem Ati.

Komposisi :
Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina), flavonoida, tanin, polifenol, dan minyak atsiri.


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sifat Khas Manis, pahit, dan mendinginkan. KHASIAT Anti inflamasi, analgesik, dan hemostatik.

Kegunaan Di Masyarakat
Akar:
1. Mencret.
2. Kencing manis. 
3. Radang usus.
4. Radang kulit bernanah (obat luar). 

Kulit kayu dan Daun (obat luar):
1. Bisul;
2. Luka berdarah; 
3. Obat penenang; 
4. Radang kulit bernanah; 
5. Radang payudara; 

RAMUAN DAN TAKARAN 

Kencing Manis 

Ramuan:
Akar Adem Ati                         5 gram
Daun Salam segar                 4 lembar 
Air                                          140 ml 

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, setiap minum 100 ml.

Mencret, Radang Usus 
Ramuan:
Akar Adem Ati                        6 gram
Rimpang Kunyit segar            6 gram
Ai                                            110 ml 

Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml. 

Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari (Mencret), 14 hari (Radang usus). Bila tidak menunjukkan gejala penyembuhan dianjurkan untuk ke dokter.

Radang Kulit Bernanah, Radang Payudara, Luka, dan Bisul
Ramuan:
Kulit kayu/Daun segar Adem Ati                                    secukupnya
Daun Sambilata                                                              secukupnya
Air                                                                                   secukupnya 

Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta. 

Cara pemakaian:
Ratakan pasta pada bagian kulit yang sakit. Sebelum dibaluri dengan pasta tersebut, sebaiknya dibersihkan dengan air hangat dahulu.

Lama pengobatan: 
Diperbaharui setiap 3 jam.